Minggu, 28 Maret 2010

ujian

Hari Tanggal Mata Kuliah Waktu Ruang
Rabu 21/04/2010 Akuntansi Asuransi 4 E321
Rabu 21/04/2010 Akuntansi Asuransi 4 E322
Jum'at 23/04/2010 Kewirausahaan 21 E211
Senin 26/04/2010 Akuntansi Manajemen Lanjut 3 D024
Senin 26/04/2010 Akuntansi Manajemen Lanjut 3 D025
Rabu 28/04/2010 Manajemen Keuangan Internasional 4 E211
Kamis 29/04/2010 Manajemen Pemasaran Industri 3 D031
Kamis 29/04/2010 Manajemen Pemasaran Industri 3 D032
Sabtu 01/05/2010 Teknik Proyeksi Bisnis 2 G134
Sabtu 01/05/2010 Teknik Proyeksi Bisnis 2 G135
Selasa 04/05/2010 Manajemen Stratejik * 3 D027
Selasa 04/05/2010 Manajemen Stratejik * 3 D028
Selasa 04/05/2010 Manajemen Stratejik * 3 D029
Selasa 04/05/2010 Manajemen Stratejik * 3 D030
Rabu 05/05/2010 Kapita Selekta Keuangan 3 D029
Rabu 05/05/2010 Kapita Selekta Keuangan 3 D030
Rabu 05/05/2010 Kapita Selekta Keuangan 3 D031
Rabu 05/05/2010 Kapita Selekta Keuangan 3 D032

Senin, 22 Maret 2010

ALICE IN WONDERLAND

Kingsleigh Alice, 19 tahun, menghadiri pesta di Victoria estat setelah kematian ayahnya tercinta. Disana, tanpa sepengetahuan Alice, sebuah pesta pertunangan telah direncanakan oleh ibu dan saudara perempuannya. Saat seorang pemuda sombong dan membosankan, Hamish Ascot melamar Alice di gazebo dan disaksikan ratusan warga dari berbagai jenis, perhatian Alice justru tertuju pada kelinci berbintik putih yang mengenakan rompi dan arloji saku. Dalam keterkejutan dan kebingungan, ia berlari ke dalam labirin mengikuti si Kelinci Putih, hingga ia terjatuh ke dalam lubang menuju negeri Underland, di mana ia telah mengunjunginya sepuluh tahun yang lalu, tetapi ia tidak mengingatnya tetapi penduduk dari dunia sihir mengingatnya dan merindukannya. Di Wonderland, ia bertemu kembali dengan teman-teman masa kecilku, termasuk Mad Hatter, yang memberitahukan Alice bahwa mereka membutuhkan bantuannya menyingkirkan Ratu Merah, yang telah merebut Wonderland dari adiknya, Ratu Putih.

Alice mulai beraksi – tubuhnya mulai membesar dan mengecil – dalam petualangan menemukan jati dirnya sekaligus menyelamatkan Wonderland beserta teman-temannya

terekam

Olga Lydia (model) memiliki keinginan untuk mencoba membuat sebuah film yang bergenre horror. Sebelumnya Olga pernah membuat film bergenre drama. Dalam pengerjaan proyek ini Olga mengikutsertakan temannya Monique, seorang pemain film dan sinetron. Olga juga meminta bantuan temannya yang lain, Julia Perez (Jupe)

Insiden diawali ketika Olga, Jupe dan Monique memutuskan untuk tinggal disebuah rumah milik teman Olga bernama Siska, dalam rangka mempersiapkan film horror mereka. Olga meminta agar semua kegiatan mereka di dalam rumah itu direkam dengan kamera, yang mungkin bisa digunakan untuk keperluan dokumentasi Behind The Scene film tersebut. Olga memasang kamera hampir disetiap ruangan rumah

Mereka mengalami beberapa kejadian aneh tapi mereka anggap hanya perasaan paranoid mereka saja, dan tanpa mereka sadari, semua kamera yang mereka pasang telah menangkap sosok makhluk gaib yang sangat menyeramkan. Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk segera pergi meninggalkan rumah itu. Namun ternyata tidak mudah, karena banyak kejadian aneh yang muncul dan menghalang-halangi mereka untuk dapat keluar dari rumah tersebut

Setelah semua kejadian itu, Olga meminta bantuan Koya Pagayo, seorang sutradara untuk mengedit semua footage-footage yang ia miliki dan dijadikan sebuah film horror. Akhirnya Batavia Pictures tertarik dan bersedia membeli dokumentasi tersebut serta mendanai proses editing-nya untuk diproduksi menjadi sebuah layar lebar yang kemudian didistribusikan. Have fear!

belum cukup umur

Aya (15 tahun), Ares (15 tahun), dan Brenda (15 tahun) remaja SMU yang bersahabat sejak lama. Suatu hari persahabatan mereka digemparkan oleh berita bahwa Aya hamil oleh Ares. Brenda ngamuk dan memukul Ares. Lalu mereka bertiga memikirkan solusi dari masalah hamilnya Aya. Akhirnya tercetuslah ide untuk menggugurkan kandungannya Aya. Karena Aya dan Ares belum siap untuk menikah dan Karena Aya dan Ares juga merasa belum cukup umurnya untuk memikul beban seberat itu. Dengan berbekal uang seadanya dan ijin untuk nginap di rumahnya Brenda, akhirnya dimulailah perjalan mereka untuk mencari tempat menggugurkan kandungan.

Dalam perjalanannya, mereka menemui berbagai macam kendala. Persahabatan mereka diuji. Ternyata, menyelesaikan masalah yang seharusnya belum mereka hadapi di usianya itu tidak semudah yang mereka bayangkan. Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk pulang. Aya bertekad apapun yang akan terjadi Ia dan Ares yang harus menanggungnya.

Bagaimana Aya kemudian dapat keluar dari masalahnya ?

pocong jalan blora

Rasa keingintahuan Sandra, Mei, Josh dan Joe mengenai keberadaan Penampakkan Pocong di Jalan Blora akhirnya terjawab dengan terror yang bertubi – tubi menghantui mereka satu – persatu. Hingga hidup mereka tidak tenang lagi sepulang dari tempat itu.
Rasa keingintahuan Sandra, Mei, Josh dan Joe mengenai keberadaan Penampakkan Pocong di Jalan Blora akhirnya terjawab dengan terror yang bertubi – tubi menghantui mereka satu – persatu. Hingga hidup mereka tidak tenang lagi sepulang dari tempat itu.

Suatu hari Sandra mendatangi tempat tinggal Mei, tapi hal yang mengejutkan menimpa Sandra, ternyata yang membukanya adalah orang yang tidak Ia kenal bernama Hilda. Sandra mulai berpikir kalau Mei telah hilang, hal ini diperkuat oleh keterangan Fredi, kekasih Mei yang mengaku tidak pernah bertemu dengan Mei setelah Mei pulang dari Blora. Sandra berusaha mencari Mei dengan meminta bantuan Hilda

Sebuah kejadian aneh menimpa Hilda yang membuatnya bisa melihat arwah orang yang sudah meninggal. Semenjak itu Ia selalu mendengar suara aneh dari dalam kulkas di Apartemennya. Kulkas itu terkunci dan karena tidak memiliki kuncinya, Hilda tidak dapat membuka kulkas itu sama sekali. Hilda juga seperti dihantui oleh arwah wanita yang menyerupai Mei. Atas saran sahabatnya Seno, maka Hilda langsung menemui Sandra dan memberitahukan bahwa Dia telah bertemu dengan Mei tapi tidak dalam wujud manusia melainkan arwah. Mendengar itu Sandra yakin hilangnya Mei ada hubungannya dengan Pocong Jalan Blora, dan Ia memutuskan untuk balik lagi ke tempat itu

Apa yang telah menimpa Mei? Jika Mei benar-benar telah meninggal, siapa pembunuhnya?
Suatu hari Sandra mendatangi tempat tinggal Mei, tapi hal yang mengejutkan menimpa Sandra, ternyata yang membukanya adalah orang yang tidak Ia kenal bernama Hilda. Sandra mulai berpikir kalau Mei telah hilang, hal ini diperkuat oleh keterangan Fredi, kekasih Mei yang mengaku tidak pernah bertemu dengan Mei setelah Mei pulang dari Blora. Sandra berusaha mencari Mei dengan meminta bantuan Hilda

Sebuah kejadian aneh menimpa Hilda yang membuatnya bisa melihat arwah orang yang sudah meninggal. Semenjak itu Ia selalu mendengar suara aneh dari dalam kulkas di Apartemennya. Kulkas itu terkunci dan karena tidak memiliki kuncinya, Hilda tidak dapat membuka kulkas itu sama sekali. Hilda juga seperti dihantui oleh arwah wanita yang menyerupai Mei. Atas saran sahabatnya Seno, maka Hilda langsung menemui Sandra dan memberitahukan bahwa Dia telah bertemu dengan Mei tapi tidak dalam wujud manusia melainkan arwah. Mendengar itu Sandra yakin hilangnya Mei ada hubungannya dengan Pocong Jalan Blora, dan Ia memutuskan untuk balik lagi ke tempat itu

Apa yang telah menimpa Mei? Jika Mei benar-benar telah meninggal, siapa pembunuhnya?

pintu terlarang

PINTU TERLARANG: A New Film by Joko Anwar

Director’s Blog
Home



*
Pages
o Header Gallery
o Still Photos

*
Blogroll
o IMDB (Full Cast and Crew)
o Join Pintu Terlarang on Facebook
o Pintu Terlarang Official Website
o Wordpress Themes
*
Forum Discussion
o IMDB Forum
o Kafegaul
o Kaskus
o Lautan Indonesia
o Ruang Film
*
News
o Forbidden Door at Quiet Earth
o Joko Anwar Goes Through The Forbidden Door! (Twitch) (Including Exclusive Still Photos)
*
Categories
o Aftermath
o Behind the Scenes
o Festivals
o Official Site
o Posters
o pre-production
o Still Photos
o Teaser Photos
o The Shooting
o The Story
*
Recent Posts
o Another Fight at the Board
o We’re Back!
o Pintu Terlarang World Premiere at Rotterdam
o Pintu Terlarang Official Poster!
o Pintu Terlarang Official Website is Online!
*
Archives
o February 2009
o December 2008
o November 2008
o October 2008
o September 2008
o August 2008
o May 2008
o March 2008
*
Meta
o Log in
o Entries RSS
o Comments RSS
o WordPress.org
*

17 Feb
Another Fight at the Board

Yes, Folks.

As predicted, we had to go through another fight at the censorship board. Those were the days when we were very very worried. Would it pass the censorship? How many scenes they were gonna cut? Would they pass the movie at all? Me and Lala my producer were phoning each other every hour. Most of the times we could only say “I’m worried” to each other. We were like those two kids from Hansel and Gretel. We were trying to be brave and convince each other that everything was gonna be okay. And it wasn’t okay at all.

We weren’t just worried about the violent scenes, but the whole movie because it could be the most politically-incorrect film ever found here. Dotty, my post-production producer, called me and Lala the day after we submitted the film to the board. She was trying to be cheerful but we knew she was also very worried.

“They loved the film,” Dotty said in a phone call.

“Does that mean they’re gonna pass it?” Lala and I asked.

“We don’t know about that. But they said they loved the film.” Dotty said.

We didn’t know whether we should be happy to hear that or not because they could just try to smooth-talk us. You know, like a sweet talk before a stab in the heart. A kiss before dying. “I love you, but I’m sorry i have to kill you”, or something. From what we heard, there were a lot of arguments in the screening room at the board they had to watch the movie three times in one day to make a decision. Then finally called us to have a meeting.

They said they had to cut the scenes where someone being slit in the throat. They said the scene thought people how to slit someone’s throat. I said “Huh? Don’t people already know how to slit a throat? Just put a knife of someone’s throat, give some pressure to it, and slit.” We even slit throats of many animals every year and celebrate it. But well, yeah, we could understand if that scene was cut so we let it go (not before a fight, of course. I mean, movie violence is different that real life violence. There’s an interesting video on Tarantino on this subject. Watch it. It’s very interesting).

But one of the things that puzzled us was that they were initially gonna cut a scene with the priest. Why? Because the priest says “There’s no hell.” Why? Because they said “We are a nation of religious people. And religious people believe that hell exists.” Well, ummm… I don’t know, Ma’am. I’ve never been there. Have you?” But they finally let the scene stay in the picture.

They also cut several seconds of the marital rape scene. Not because it’s violent or shocking (as you may already know, the shot used wide angle and it was almost in silhouette). But because, they said, “The shot would be better if it’s shorter.” Huh? So they’re not just a censorship board, but they are also the board of film aesthetics. Oh, excuse me, I forgot that the board members are also those who used to make films. I think they got a word for them. Starting with the letter “h”.

Oh, well. We ended up witnessing 15 meters of our film being cut in front of our own eyes.

—-

Read my past posting on censorship on my blog.

Posted in Behind the Scenes by: jokster
1 Comment
17 Feb
We’re Back!

Our deepest apology for the rare updates (though those of you who have joined Pintu Terlarang page on facebook can follow the news on the movie as it happens). But now, after the all the hustles, we are back online.

Posted in Aftermath by: jokster
No Comments
22 Dec
Pintu Terlarang World Premiere at Rotterdam

Pintu Terlarang (The Forbidden Door) has been selected in the 38th International Film Festival Rotterdam which is scheduled to run from January 21 until February 1, 2009.
IFFR 2009

IFFR 2009

Posted in Aftermath, Festivals by: jokster
9 Comments
22 Dec
Pintu Terlarang Official Poster!

Hey Folks,

The official poster for Pintu Terlarang is finally out!

Posted in Posters by: jokster
16 Comments
22 Dec
Pintu Terlarang Official Website is Online!

Hey Folks,

Our website is finally up and running. Find more stills, behind-the-scenes photos, and lots of other goodies there! www.pintuterlarang.com

Pssst… there are some previews of the music, too!
Pintu Terlarang Homepage Screenshot

Pintu Terlarang Homepage Screenshot

Posted in Official Site by: jokster
8 Comments
11 Nov
New Poster!

Hey guys,

The post-production turned out to be more hectic than the actual shooting! I’m so sorry for not updating this blog for a looong time. But everything turned out great. We just finished color-grading the movie and we have cut the trailer. A so-called ‘for mature audience only’ trailer has been floating around the internet just two days after we finished it. I’m sure you can find it with a little help from Google.

But now I’m back blogging. And this is our gift for your patience and loyalty. A new poster.
Pintu Terlarang Poster #3

Pintu Terlarang Poster #3 by Mayumi

Posted in Posters by: jokster
11 Comments
02 Nov
Bring in the Music! A Note by Aghi Narottama





The Team


Senangnya saya ketika kembali diminta sutradara Joko Anwar menggarap musik untuk film “Pintu Terlarang” (PinTer) setelah kegilaan kami bersama tertuang di film sebelumnya, KALA, dimana pembuatan musiknya sangat intense dan menyenangkan.

Setelah ditelpon dan kita ketemu di sekitar bulan April, dia mulai membicarakan sinopsis cerita-nya..dan saya belum ‘ngeh’ membayangkan film ini sampai dia memberikan saya script-nya..setelah saya baca di rumah dengan seksama, tidak sampai 10 menit saya baca saya langsung SMS dia “this is fuc#ing brilliant!!” ..dan so our deal is on!

Long story short..saya lalu memilih team musik dengan merekrut Bemby Gusti dan Ramondo Gascaro (team saya untuk film Berbagi Suami dan Quickie Express) untuk bersama saya membuat musik scoring-nya…serta saya meminta bantuan Zeke Khaseli (team saya untuk film KALA) untuk membuat lagu2 yang sifatnya “songs”…tak lama setelah itu, Joko juga meminta saya untuk mengajak TIKA dan band SORE untuk juga menyumbang lagu2 di dalam film ini,
Jadi inilah team inti kami:

Original Music Score by: Aghi Narottama, Bemby Gusti, Ramondo Gascaro

Additional Songs by: Zeke Khaseli, SORE, TIKA

So untuk meluruskan kesimpangsiuran siapa sih sebenernya yang membuat musik Pintu Terlarang? jawabannya adalah nama2 tersebut di atas, dengan fungsi dan job desc yang terbagi2…so it’s not a one-man show..it’s a team work!…sebuah cara kerja yang selalu saya pilih karena it’ll make the music much richer and more exciting….dan kami sengaja tidak menaruh kata2 “Music Director” di sini karena agak terlalu rancu artinya jika dilakukan dengan team yang cukup ramai….sayang Hans Zimmer (yang entah dapat kabar dari mana digosipkan ramai di internet dan mailing list bahwa dia ikutan bikin musik di film ini) nggak jadi ikutan karena dia nggak mau dibayar cuma pakai pecel lele..hehe..it’s ok..we don’t need him anyway..

The Idea


Awalnya Joko memberikan ide untuk musik film PinTer ini bahwa musiknya akan dibuat “mocking” jadi dibuat kontradiktif dengan situasi ceritanya, dimana (mudah2an anda sudah membaca sinopsis ceritanya) situasi karakter Gambir yang penuh dengan hal2 absurd dan twisted akan diiringi musik2 yang light-hearted berirama jazzy dan oldies.. wow..sebuah tantangan seru..namun kami belum bisa yakin kalau ide ini akan sesuai dengan gambar, karena kita bener2 have no idea what’s the picture is going to look like..tapi kami tetap start mencari cari referensi musik2 seperti musik2 Howard Shore, Lex Baxter, dan beberapa musisi Jazz tahun 50-an

Dan sebelum mereka shooting Joko memberi saya PR untuk membuat musik untuk opening credit, di mana memang diperlukan duluan karena opening creditnya akan berupa animasi..Joko meminta saya untuk membuat musik bernuansa musik acara TV tahun 50-60-an, seperti serial TV “Land of Giants” atau “Time Machine”..so ada banyak sekali referensi musik di kepala kami saat itu..hehe

The Shooting Days


Tibalah saat shooting, and this is a time for us to “wait and see” karena semua ide awal bisa saja berubah jika shooting sudah dilakukan..dan perkiraan kami benar..di tengah2 waktu shooting..Joko menelpon saya dan mengatakan kalau ide nuansa Jazz nampaknya tidak akan sesuai dengan gambarnya..dan ide “mocking” itu juga akan sulit dilakukan karena filmnya jadi jauh lebih “dark” dari yang direncanakan..

So..di antara hari2 shooting itu, saya kembali bertemu dengan Joko, dan dia memberi referensi baru untuk scoring-nya: The Shining!! Huahahaha..saya cukup kaget karena musik film The Shining adalah salah satu musik paling seram dan disturbing yang pernah saya dengar selain musik film G30S/PKI.

.selain itu Joko juga meminta kami untuk mencari2 musik2 yang sifatnya dark-atmospheric dengan sound2 yang lebih menyerupai sound design ketimbang musik bernada..ok..kita jabanin! Saya juga memberikan ide bahwa nanti kita akan memakai bunyi2an perkusif dengan menggunakan barang2 sampah (junk) yang suaranya cukup menghasilkan nuansa intense..dalam hal ini saya berencana memakai drum besar (untuk minyak tanah), sebuah sink baja, dan macam2 junk lainnya yang kalau dipukul akan berbunyi aneh..hehehe..it’s gonna be crazy!

Joko juga sedikit merubah konsep songs-nya dari broadway-style musik menjadi a very beatuiful-light-hearted oldies songs seperti lagu2nya Englebert Humperdinck, Al Gouly, dll..

Untuk scoring, saya setuju dengan perubahan ini karena akan membuat penonton lebih mudah mengikuti alur cerita dan lebih memainkan emosi ketimbang mereka harus menebak2 apa maksudnya kalau musik ini dibuat secara “mocking”…namun konsep “mocking” itu sendiri tidak sepenuhnya dihilangkan..untuk songs..konsep ini tetap berlaku, cuma style musik-nya aja yang agak dirubah..

The Production


Tibalah waktu preview!! Di bulan puasa yang panas itu kami berkumpul di tempat editing dan memulai preview editing-nya..Joko juga sudah menaruh beberapa referensi musik yang dia pilih di beberapa spot adegan, untuk memudahkan kami dalam menentukan spot..dan ternyata benar bahwa scoringnya lebih cocok jika dibuat sesuai dengan gambar (non-mocking) namun untuk beberapa adegan dengan musik yang sifatnya songs, konsep mocking itu sangat terasa and it works very well!!..so ini akan menjadi sebuah kombinasi musik yang cukup aneh, twisted dan emosional sekali..hehehe

Lalu saya mengadakan workshop bersama team SONGS, untuk Zeke mendapat 5 spot lagu, dimana dia akan membuat musiknya bersama band baru-nya yang diberi nama Mantra (bersama Emil Naif, Anda, Leo, Yudi dll) dan satu lagu dia lempar ke sebuah band jazz bernama Notturno
Untuk SORE mendapat 2 spot lagu, dan mereka akan featuring seorang vokalis angkatan lama yang tidak lain adalah bapaknya Ramondo Gascaro sendiri..
dan TIKA mendapat 1 spot lagu, dimana dia akan bekerja dengan band-nya, TIKA and The Dissidents bersama Iman Fattah, Lucky Anash dll

Dan ternyata ada 1 spot yang kurang, dan itu adalah spot lagu untuk adegan makan malam yang bernuansa natal (referensi awal adalah A Christmas Song by Nat King Cole, namun ), namun lagu ini tidak akan cocok bila digarap oleh SORE, TIKA atau Zeke..so kami sepakat untuk membuat lagu ini khusus dan dibuat dari nol..Ade Paloh (SORE) yang membuat musik dan lirik dasarnya, dan dinyanyikan oleh seorang pendatang baru: Alfred Ayal…dan lagu ini kita beri nama “A Merry Mist”

Setelah workshop, saya pun bisa “melepas” Zeke, SORE dan TIKA untuk membuat lagunya masing2 dengan bebas ..dan pekerjaan saya, Bemby dan Mondo pun dimulai.

The Recording Sessions

Scoring musik PinTer dimulai dengan pembuatan musik MIDI untuk preview pertama kepada sutradara..kami bertiga mulai men-compose musik dengan menggunakan software Propellerhead Reason selama libur lebaran..dan semua berjalan sangat lancar karena kami bertiga memang sudah “satu kepala” jadi begitu kami berkumpul lagi dan menggabungkan musik2 yg kita compose di rumah masing2…musiknya sungguh sangat menyatu dan saling mendukung warna masing2..

Hari selasa tgl 7 Oktober kami melakukan preview MIDI musik kami dan preview musik rough untuk SONGS kepada Joko, dan semua berjalan sangat lancar…hanya sedikit minor revisi dari Joko untuk beberapa musiknya..selebihnya dia sangat senang dan memberi lampu hijau untuk segera mulai tahap recording dengan para pemain profesional.

Setelah itu, Mondo dan Bemby membuat tulisan score-nya dan kami juga langsung menyiapkan layer2 track guide di Pro Tools untuk guide para pemain untuk merekam instrument-nya..however beberapa musik kami tetap menggunakan layer MIDI untuk memberi kesan “tebal” dan “rich”..sebuah konsep yang selalu dilakukan oleh Danny Elfman (Batman Returns, Sleepy Hollow, Edward Scissorhand, etc), di mana dia selalu menggabungkan unsur orchestra dan MIDI dalam setiap scorre-nya…terlebih untuk film PinTer ini banyak musik scoringnya menggunakan musik yang bergaya sound2 design yang di-enhanced sedemikian rupa sehingga terdengar seperti gelombang2 suara TV dan radio serta suara2 “inner mind” dari karakter Gambir ini..jadi yang akan direkam ulang dengan menggunakan instrumen asli adalah: Piano, Guitars, Strings Section (Violin-Viola-Cello), Alto Sax, Tenor Sax, Clarinet, Choir, Drums and Junk Percussions.

Recording session musik scoring-nya dimulai dengan merekam drum track oleh Bemby. Tidak banyak drum track yang ada untuk score film ini, jadi Bemby menyelesaikan semuanya tidak lebih dari 1 jam..sisanya dia mengisi drum untuk lagu SORE di film ini. Dan karena banyaknya waktu tersisa, Mondo pun mengisinya dengan merekam track piano, guitar dan backing vocal untuk lagu “Merry Mist”

Di sesi kedua kita merekam saxophone dan clarinet yang dimainkan oleh satu orang, yaitu Bimo Haryo Prakoso. Dia adalah pemain profesional yang biasa mengisi permainan instrumen untuk live dengan Twilite Orchestra, juga pernah mengisi rekaman untuk album SORE , Ports of Lima.
Permainan saxophone di score ini dibuat hampir tanpa tulisan score, hanya beberapa spot saja..sisanya kita membiarkan Bimo memainkan saxophone-nya dengan improvisasi dia sendiri, and he’s done it termendously well!! Nuansa dark dan twisted dengan gaya noir keluar dari permainan spontan-nya..serta permainan clarinet yang sangat rapi membuat semuanya tampak mudah baginya..kita yang berada di balik kaca ruang recording cuma bisa mengangguk angguk puas..

Sesi ketiga adalah sesi yang paling seru, karena ini adalah sesi junk percussions..kenapa saya bilang junk percussions? Karena perkusi yang kami mainkan adalah terdiri dari: sebuah drum yang biasa dipakai untuk menyimpan minyak, sebuah sink dari bahan stainless steel, sebuah standbook (yang biasa dipakai untuk menaruh score sheet), sebuah kick drum yang kita tidurkan posisinya, dan sebuah floor tom
Sehari sebelum sesi ini saya sempet bingung mencari drum besar, untung Tika punya beberapa sisa drum yang tak terpakai untuk Kafe Kedai-nya dan dia mau meminjamkan satu untuk saya…mudah2an dia tidak marah karena sekarang drum-nya sudah penyok-penyok..begitu juga dengan sink stainless steelnya..saya colong itu dari rumah, sebetulnya sink itu untuk rumah saya yang akan dibangun nanti, tapi karena tidak sempat beli, akhirnya saya “pinjam” dulu untuk scoring ini..dan setelah dipukul2 secara membabi buta, sink itu sekarang bentuknya sudah tidak terlalu bersahabat…well..better not tell my wife about it
Di awal sesi ini, sound engineer kita, Pandu, dengan asisten-nya, Jimmy, cukup kerepotan untuk menentukan posisi mic-ing alat2 ini..karena memang belum pernah dilakukan..dan saya biarkan mereka mencari2 posisi, resonance, dan ber-mic-ing technique sesuka mereka..kita semua bereksperimen di sini…hasilnya: Pandu dan Jimmy menaruh posisi alat2 junk ini secara melingkar..lalu selain posisi semi-close-mic untuk setiap alat, mereka juga menaruh beberapa condenser mic yang ditaruh secara melingkar pula di atas ruangan studio untuk mendapat ambient sound yang luas..
Dan saat check sound, kita semua sangat surprise dengan suara yang dihasilkan..sungguh intense, rich, tebal dan ramai!!..sesuai dengan yang kita inginkan….
Dan kita bertiga-lah (Aghi, Bemby, Mondo) yang memainkan dan memukul2 alat2 ini dengan gila2an dan rekaman dilakukan ber-layer2 dan dengan berbagai macam eksperimen..kadang kita bergantian memukul alat2 yang berbeda..kadang kita mencoba memukul alat2 dengan tangan atau mallet, atau stick drum..kadang kita mencoba mencari suara2 gemuruh dengan mengguling2kan drum minyak..bisa dibayangkan betapa serunya sesi ini..hasilnya pun sangat memuaskan, selain tangan kita yang memar2 dan alat2 yang penyok2 dan kemungkinan saya akan didamprat istri karena membuat sink-nya tak berbentuk..

Sesi keempat diisi oleh choir, dan dibantu oleh vocal director handal Irvan Nat yang sudah saya percayakan membantu saya untuk beberapa project sebelumnya (KALA, TVC Bentoel dll)..sangat luar biasa sekali treatment dia untuk choir ini karena hasilnya sungguh di luar dugaan..dan yang paling gila..choir-nya hanya diisi oleh 2 orang saja: Gabe dan Jean..kedua orang ini mampu membuat suara 2 orang menjadi suara 80 orang dengan arahan Irv Nat. Mereka juga pintar merubah timbre dan tone suara mereka sehingga choirnya benar2 terdengar seperti 80 orang..

Sesi terakhir diisi oleh strings section oleh team GEE Strings: Helmy, Condro dan Alvin pada violins, Jacob pada viola dan Santos pada cello. Mereka juga adalah para pemain yang biasa membantu Magenta Orchestra dan Erwin Gutawa, jadi jam terbang mereka tidak perlu ditanyakan lagi. Walaupun begitu, “feel” dan “soul” mereka dalam memainkan musik2 scoring untuk film sebetulnya masih bisa dimaksimalkan lagi, mereka sendiri mengakui kalau mereka terlalu sering memainkan lagu2 pop, hingga tantangan permainan dan perkembangan skill mereka juga tidak terlalu berkembang…walaupun secara kualitas, mereka cukup dikenal sebagai top players di dunia orkestra Indonesia..mudah2an mereka makin sering mengisi music scoring untuk film supaya feel film-nya dapet..
Dan atas alasan itu pula rekaman mereka pun juga dilakukan ber-layer-layer dan berulang ulang. Dan sesi ini selesai dalam waktu sekitar 9 jam, dimulai dari pukul 6 sore dan selesai sekitar jam 3 pagi..sungguh melelahkan. Dan walau saya sebagai mixing engineer nantinya harus bekerja cukup keras mem-filter dan membetulkan beberapa suara strings-nya..namun secara keseluruhan, permainan mereka sangat OK dan memuaskan.

Salut kepada semua player yang mendukung kami di penggarapan scoring film PintTer ini!!! Semoga bisa menjadi team yang solid dan selalu dipakai untuk film2 berikut

NEXT: Music Post Production (in progress)

Posted in Behind the Scenes by: aghinarottama
4 Comments
21 Oct
Teaser Poster #2

Posted in Posters by: jokster
8 Comments
21 Oct
Photo Stills Batch #1

Posted in Still Photos by: jokster
No Comments
21 Oct
First Teaser Poster #1

Posted in Posters by: jokster
5 Comments
« Previous Entries
Pintu Terlarang | Official Site | All materials in this blog may be reproduced without prior permission.

dunia mereka

SUARA PEMBARUAN DAILY
Ada Blues di Dunia Mereka

Ardinia Wirasti (kiri) dan Christian Sugiono dalam salah satu adegan ÒDunia MerekaÓ. [Foto: Istimewa]

Film: Dunia Mereka

Sutradara: Lasja Fauzia

Skenario : Monty Tiwa

Pemain : Ardinia Wirasti, Christian Sugiono, Ray Sahetapy, Donny Sunjoyo, Oka Antara, James K, Ira Wibowo, Roweina, Kaharudin Syah,

Produksi : Diwangkara Production

Musik blues mungkin tidak sepopuler musik pop, rock bahkan R&B. Namun musik yang satu ini jelas banyak memberikan pengaruh perkembangan musik dunia. Dari genre ini hadir nama-nama besar seperti BB King, Jimi Hendrix, Eric Clapton, Jeff Beck, Ray Charles, Stevie Ray Vaughn, dan Jimmy Page. Kini hadir sebuah film yang membicarakan blues. Hal yang menarik, film ini adalah karya sineas Indonesia, negeri yang kurang akrab dengan blues. Aroma blues pun hadir lewat film Dunia Mereka yang akan dirilis pada 14 Desember 2006.

Blues di sini dihadirkan lewat sosok Filly (Ardinia Wirasti), gadis yang pandai memainkan gitar. Bagi dia, gitar adalah sosok pengganti ibunya yang tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang. Sedangkan blues yang memiliki melodi yang miris dan sendu adalah medium ungkapan perasaan bersalah Filly terhadap kematian sang ibu.

Kepiawaian dan selera musik yang "berbeda" dari anak muda pada umumnya itu yang mempertemukan Filly dengan Ivan Bramono (Christian Sugiono). Mereka bergabung dengan band Capung Biru. Selain Ivan dan Filly ada Andi (Donny Sunjoyo) sebagai pemain bas, Barbuk (James K) sebagai dramer.

Ternyata jadi anak band bukanlah perkara yang mudah. Masalah mulai menghinggapi masing-masing personel. Terutama Filly. Selain harus menyembunyikan kegiatan ngeband dari sang ayah (diperankan Ray Sahetapy), dia juga harus berbagi waktu dengan sang kekasih Rio (Oka Antara). Sampai ketika Rio yang cemburu menyuruh Filly berhenti main band. Filly diperhadapkan pada pilihan. Rio atau Ivan dan bandnya. Sulit. Sebab selain sebagai pacar, Rio tahu rahasia terdalam dari gadis itu.

Persoalan grup itu tidak berhenti sampai di sana. Ivan sesungguhnya anak seorang konglomerat. Bagi dia band adalah alat untuk membuktikan jati diri di luar bayang-bayang sang ayah. Karena itu, ketika subsidi sang ayah dihentikan, Ivan terpaksa harus mencari cara mendapatkan uang agar band itu tidak berhenti berproduksi. Sukses yang mereka peroleh dari panggung tidak cukup untuk menutupi biaya produksi album.

Kesempatan datang dari perusahaan rekaman. Hanya saja, syaratnya band itu harus mengurangi warna blues. Di sini konflik di antara Filly dan Ivan merebak. Bagi seorang Ivan, logis untuk meraih keuntungan yang besar memang dibutuhkan sedikit pengorbanan. Tapi bagi Filly, menghentikan bermain blues adalah sebuah pengorbanan idealisme yang tidak akan pernah dilakukan. Apakah perjuangan Capung Biru akan berhenti?

Bingkai

Film yang berangkat dari adaptasi novel karangan Monty Tiwa ini memang bukanlah film musikal dalam arti sesungguhnya. Band dan musik blues di film ini hanyalah bingkai dari kehidupan para tokoh di dalamnya.

Apa yang dihadirkan di film ini tidak jauh berbeda dengan film Garasi (Miles Films). Ada sekelompok anak muda yang mencari eksistensi diri lewat musik.

Di dalamnya ada cinta segitiga, pemberontakan terhadap orangtua, serta pencarian jati diri. Di sana sini beberapa musisi seperti Wong Aksan dan Anda "Bunga" tampil sebagai cameo. Mereka juga terlibat sebagai pembuat ilustrasi musik film dan pengisi vokal di beberapa soundtrack film ini.

Ending film ini pun tidak jauh dari pakem film musik, yakni ditutup dengan konser. Hanya saja, patut diketahui Monty dan sang sutradara, Lasja Fauzia, sudah menggarap film ini jauh sebelum Garasi dibuat.

Ceritanya mengadaptasi novel berjudul sama yang ditulis oleh Monty. Hanya saja, sisi Filly yang lebih diutamakan. Namun, tetap saja ada beberapa bagian yang sedikit bolong dari kehidupan Filly. Seperti tidak dijelaskan alasan sang ayahnya, yang belakangan diketahui sebagai pemain piano di sebuah tempat semacam lounge melarang putrinya bermusik.

Demikian juga mengapa Filly wajib berkunjung ke seorang psikiater. Jika dia memang memiliki gangguan jiwa, hal itu kurang tergambar di film ini. Hanya di bagian awal ada adegan dia mandi hujan di malam hari. Itu sepertinya belum cukup menunjukkan parahnya "sakit" Filly.

Kisah drama percintaan dengan bumbu lagu-lagu blues (yang digarap Wong Aksan ) sangat mudah dicerna dan dinikmati. Apalagi dalam film ini tertangkap pesan bahwa kita harus meyakini apa yang telah kita pilih. Karena keyakinan itu akan memerdekakan kita. [W-10]

Last modified: 13/12/06

Selasa, 16 Maret 2010

chelsea

Berdiri: 1905

Alamat: Stamford Bridge, London SW6 1HS England

Telepon: 0870 300 1212

Faksimili: 020 7381 4831

Alamat E-mail: fitc@chelseafc.com

Laman Resmi: http://www.chelseafc.com

Ketua: Roman Abramovich

Stadion: Stamford Bridge
Sejarah

Sukses Chelsea diraih melalui jalan panjang. Sejak didirikan pada 1905 di sebuah pub bernama The Rising Sun, Blues baru menikmati sukses sebagai klub pada pertengahan 1950-an. Tak tanggung-tanggung, gelar pertama yang digaet adalah gelar liga yang sangat bergengsi. Saat itu, Chelsea ditangani manajer Ted Drake.

Setelahnya, Chelsea mengalami pasang surut. Rencana pembenahan Stamford Bridge malah membuat kondisi finansial klub terancam. Tingkah laku hooligan malah memperparah suasana. Pada 1982, Chelsea diselamatkan Ken Bates yang membeli kepemilikan klub seharga £1 saja.

Periode sukses berikutnya pun muncul. Tidak sepenuhnya, tapi era kepemilikan Bates membuka pintu bagi periode Roman Abramovich hingga saat ini. Di bawah penanganan Bates, wajah Chelsea berubah dari klub tradisional menjadi klub kosmopolitan. Chelsea tak segan mengucurkan dana besar untuk mendatangkan sederetan pemain ternama. Glenn Hoddle, Dennis Wise, Ruud Gullit, Gianluca Vialli, atau Roberto di Matteo, adalah serangkaian nama yang mengawali era kosmopolitan Chelsea. Setelah dibeli Abramovic, wajah Chelsea pun tak lagi sama. Bahkan mungkin sangat jauh dari bayangan para pendirinya di The Rising Sun lebih dari satu abad silam.

Posisi Akhir Musim 2008/09: Ke-3

Market Value: €451.300.000

Tahun Pertama Masuk Divisi Teratas: 1907/08

Jumlah Musim Di Divisi Teratas: 75

Nama Stadion: Stamford Bridge (42.055 penonton)

Tiga Pemain Bintang:
John Terry
Berkat bujukan Carlo Ancelotti, kapten Chelsea ini tetap bertahan di Stamford Bridge. Alasan Terry untuk mencicipi tantangan baru bersama klub lain harus dipandang sebagai ungkapan protes atas prestasi Chelsea yang belum membuahkan hasil manis sejak dua kali beruntun menjuarai Liga Primer ketika ditangani Jose Mourinho. Agak ironis, karena peluang meraih kejayaan Eropa saat tampil di final Liga Champions 2007/08 dimusnahkan Terry, yang terpeleset saat menendang eksekusi penalti penentuan. Apapun, Terry masih pemain andalan Chelsea dan bersama Ancelotti yang kenyang pengalaman, sang kapten berpeluang besar mewujudkan ambisinya musim ini.

Frank Lampard
Lampard menikmati salah satu musim terbaiknya musim lalu. Peran Lampard begitu dominan di lini tengah Chelsea musim lalu; pandai memberikan umpan akurat, kerap membantu serangan tim, dan lihai mencetak gol dari lini kedua. Sepertinya tinggal nasib baik yang dibutuhkan Lampard untuk meraih gelar juara bersama Chelsea. Siapa tahu, mungkin itu bisa tiba musim ini.

Nicolas Anelka
Sempat melempem saat Chelsea ditangani Avram Grant dan Luiz Felipe Scolari, Anelka kembali menemukan penampilan terbaik Guus Hiddink. Boleh dibilang, Anelka adalah pemain terbaik Chelsea pada paruh kedua musim lalu. Kini, striker asal Prancis ini dituntut langsung tancap gas sejak awal musim agar Chelsea tidak kehilangan awal untuk bersaing di jalur perebutan gelar juara Liga Primer.

Prakiraan Susunan Pemain:
(4-3-3) Petr Cech; Jose Bosingwa, Ashley Cole, John Terry, Alex; Michael Essien, Michael Ballack, Frank Lampard; Florent Malouda, Nicolas Anelka, Didier Drogba.

Pemain Cadangan:
Ross Turnbull (k), Branko Ivanovic (b), Paulo Ferreira (b), Michael Mancienne (b), Ricardo Carvalho (b), John Obi Mikel (m), Deco (m), Joe Cole (m), Yuri Zhirkov (m), Juliano Belletti (m), Daniel Sturridge (s), Salomon Kalou (s), Andrey Shevchenko (s), Claudio Pizarro (s).

Nama Pelatih:
Carlo Ancelotti

Kegiatan Transfer: (hingga 12 Agustus 2009)
Masuk: Ross Turnbull (dari Middlesbrough), Daniel Sturridge (Manchester City), Yuri Zhirkov (CSKA Moskwa), Claudio Pizarro (Werder Bremen), Andriy Shevchenko (AC Milan).
Keluar: Jimmy Smith (Leyton Orient), Mineiro (-), Ben Sahar (Espanyol), Patrick van Aanholt (Coventry City), Franco di Santo (Blackburn Rovers), Scott Sinclair (Wigan Athletic), Ryan Bertrand (Reading), Lee Sawyer (Southend United), Miroslav Stoch (FC Twente), Ricardo Quaresma (Inter Milan).

Jadwal Tim: Klik di sini

Prediksi Musim 2009/10:
Favorit kuat juara Liga Primer musim ini. Apalagi setelah penampilan mengesankan Chelsea pada Community Shield. Carlo Ancelotti terbantu moral tim yang sudah terangkat sejak kedatangan Guus Hiddink dan tinggal mempertahankannya di level puncak. Sukses di Eropa pun bukan tidak mungkin dicapai Chelsea.
Catatan Prestasi
Catatan Prestasi: Tiga kali juara Liga Primer (plus Divisi Satu lama) (1954/55, 2004/05, 2005/06), Juara Divisi Dua (lama) (1983/84, 1988/89), Lima kali juara Piala FA (1969/70, 1996/97, 1999/00, 2006/07, 2008/09), Empat kali juara Piala Liga (1964/65, 1997/98, 2004/05, 2006/07), Empat kali juara Community Shield (1955, 2000, 2005, 2009), Dua kali juara Piala Winners (1970/71, 1997/98), Juara Piala Super Eropa (1998).

MOET NIET ZITTEN AAN ME NIKE-IES!

Doe maar 10 bieries en een stollie met ijs
Die biertjes zijn voor Twan en Willy
En die stollie is voor mij
(Lekker lekkahh)
Fok it we hebben de tijd dus doe nog
maar 10 biertjes en een stollie voor my
Want geef me 1 of 2 stollie`s en ik word helemaal leip
En geef me 3 of 4 stollie`s en dan ben je me kwijt
Ik word echt gezellig na een stollie of 6
Dus laat het ijs maar zitten en kom hier met die fles!
Ik sta te draaien in de discotheek
Terwijl ik niet hoef te draaien in de discotheek
Ik hoef niet te draaien in de discotheek
En toch sta ik te draaien in de discotheek
Sorry, zei ik nou 2 keer het zelfde?
Dat komt door de drank dat kan ik niet helpen
Ik heb genoeg gehad maar fok dat
GAAN WE LEKKER BIERTJE ZUIPEH HIER?

Refrein
Je moet niet zitten aan me nike-ies
Je moet niet zitten aan me nike-ies
Je moet niet zitten aan me nike-ies
Je moet niet zitten aan me nike-ies

Je moet niet zitten aan me nike-ies
( je moet niet zitten aan me nike-ies)
Je moet niet zitten aan me nike-ies
( je moet niet zitten aan me nike-ies)
Je moet niet zitten aan me nike-ies
( je moet niet zitten aan me nike-ies)

chuck taylor

Perjalanan sneakers hingga menjadi most wanted shoes juga mempunyai sejarah yang panjang. Mari kita flashback bagaimana sneakers eksis seperti sekarang ini.

1800s
Pertama kali muncul, nama dari sepatu jenis ini bukanlah sneakers, melainkan sepatu karet yang bernama Plimsolls. Pada masa ini Plimsolls adalah sepatu yang didesain untuk beach wear.



1892
Sebuah perusahaan sepatu karet, Goodyear, menciptakan suatu proses pembuatan sepatu baru dengan mencampur bahan dasar karet dengan kanvas. Hasilnya sepatu bermerk Keds muncul di pasaran.

1908
Converse ikut meramaikan bisnis footwear. Perusahaan milik Marquis M.Converse ini langsung menjadi booming dengan kemunculannya pada banyak pertandingan basket di luar sana. Tak mengherankan sneakers dari Converse lalu menjadi American Icon.



1920
Adi Dassler, pemilik bisnis sportswear dari Jerman tak lama kemudian membuat training shoes buatan tangan. Perusahaan itu kemudian terkenal dengan nama Adidas.

1923
Converse All Star menjadi raja dalam dunia sneakers setelah pemain basket Chuck Taylor memilih sepatu itu untuknya bertanding. Dengan sedikit re-style dan promosi ke berbagai sekolah dan kampus-kampus, Chuck Taylor All Star menjadi must-have shoes untuk hampir semua pemain basket, remaja, hingga cultural rebels selama lebih dari 50 tahun. Sepatu ini juga mempunyai nicknames yang bermacam-macam dari Chucks, Cons, dan Connies. Percaya atau tidak, Chuck Taylor All Star adalah sepatu paling terkenal dalam sejarah, telah terjual sebanyak 744 juta di 144 negara.

1948
Rudolf Dassler membuat Puma Schuhfabrik. Dunia pun dikenalkan dengan Puma Atom Shoe yang saat itu dikenakan tim jerman barat dalam pertandingan sepakbola intenasional yang diadakan untuk pertama kalinya.



1950
Sneakers menjadi lambang dari rebellion (jiwa pemberontak) dan menjadi sepatu favorit para remaja saat ini. Hampir semua pelajar memakai sepatu jenis sneakers, mungkin selain gaya, sepatu ini juga gamapang dibeli karena dijual denga harga yang tidak menguras dompet. Di Amerika, contohnya, para pemandu sorak akan memakai sweater, rok mini, dan kaos kaki lengkap dengan sneakers kanvas keluaran Keds. Sneakers pertama menjadi fashion statement saat James Dean memakainya dengan Levi’s Jeans dalam set film “Rebel without a Cause”.



1962
Phil Knight, atlet lari dari University of Portland, dan pelatihnya, Bill Bowerman, menciptakan sepatu atletik dengan biaya murah dan teknologi tinggi bernama Blue Ribbon Sports. Tahun 1968, nama BRS berubah menjadi Nike, yang sampai saat ini juga telah menjadi salah satu merk sneakers nomor satu di dunia. Nike diambil dari nama dewa kemenangan di Yunani.

1982
Nike merilis sepatu The Air Force One (AF1) dengan dua versi, low-mid dan high-top. Dengan desain yang sederhana tapi berkelas, sepatu ini bertahan menjadi favorit selama dua dekade lebih. Tetap saja, juaranya adalah all-white AF1. Pada 1985 pemain basket Chicago Bulls, Michael Jordan, menjadi pemain yang diendorse oleh Nike. The result? Semua pasti tahu sepatu Nike bertajuk Air Jordan yang fenomenal itu.

1990-…Today
Pada tahun-tahun ini Sneakers semakin digandrungi semua orang di belahan dunia. Celebrity endorsement semakin marak, dan bermunculan sneakers limited edition yang diburu para kolektor dan pecinta sepatu ini. Contohnya saja Nike yang kembali mengeluarkan Air Jordan edisi retro dan terus mengembangkan berbagai sneakers seperti Nike Air Max, Air Cross Trainers, dan Nike Shox yang fenomenal. Nike bahkan menciptakan Bauer Nike Hockey, sepatu berkualitas tinggi khusus bagi para pemain olahraga hoki. Sayangnya Desember 1999, salah satu penemu Nike, Bill Bowerman, meninggal dunia.

Pada masa ini, Converse kembali mempresentasikan seri Chuck Taylor dan Jack Purcell yang terkenal di kalangan pecinta old-fashion. Kalangan selebritis Hollywood seperti musisi, rapper, dan movie stars juga turut andil menjadikan sepasang sepatu sneakers sebuah budaya yang bertahan hingga sekarang.

converse

2008 adalah tahun yang paling ditunggu dan bersejarah bagi Converse Inc. Karena di tahun ini, merek dunia yang popular dan ikonik ini, genap berusia 100 tahun. Lalu sebenarnya apa itu Converse ?

"Converse adalah sebuah perusahaan alas kaki yang pertama kali konsisten di bidang olahraga dan rock and roll," kata Jack Boys, Converse CEO Internasional.

Yup.... semua diawali dari penemuan sepatu Allstar di tahun 1917, lalu lahirnya team basket Afrika-Amerika di tahun 1920 dan 1930, hingga lahirnya kebudayaan rock and roll yang notabene semua personilnya menggunakan Converse sebagai alas kaki menuju kemashyuran.

Dan sejarah tentang converse serta keoriginalitas tokoh-tokoh yang menggunakannya diwujudkan dalam wujud produk, promosi, display toko dan komponen on-line lainnya di sepanjang tahun.

Sekarang, semua hal tersebut diawali dengan momentum yang menggembirakan dengan kelahiran kembali dalam performa olahraga basket. Dimana Converse mengembangkan kolaborasi untuk produk alas kaki dengan John Varvatos, salah satu dari desainer fashion terkenal di dunia untuk menciptakan koleksi converse pilihan untuk pria dan wanita yang disebut Converse oleh John Varvatos di musim gugur 2006.

Kini di usianya yang 100 tahun, Converse terus memantapkan posisi sebagai brand sepatu lifestyle nomor satu di dunia. Sederet program pun dirilis di sepanjang tahun 2008.

Lihat saja Converse 1HUND(RED) Artist, program global dalam sebuah proyek desain untuk merayakan dan meneruskan program dukungan Converse terhadap (PRODUCT) RED di sepanjang tahun 2008.

Program ini diikuti oleh kumpulan desainer di seluruh dunia, yang berasal dari berbagai macam profesi dan reputasi dari pelajar seni sampai desainer profesional. Selain itu juga diikuti indie band, sampai penyanyi rock dan desainer grafis serta desainer fashion.

"Converse 1HUND(RED) artist memberikan kesempatan kepada mereka untuk mewujudkan karya kreatif mereka untuk menciptakan rangkaian koleksi sepatu Converse (PRODUCT)RED dengan tujuan untuk merayakan tradisi dan mendukung program global dalam melawan AIDS, tuberkolosis, dan malaria," kata Brand Manager Converse Indonesia, Anastasia Irene kepada rileks.com, Sabtu, 29/3-2008.

Kali ini, kata wanita yang kerap disapa Irene menambahkan, even Converse Century ini juga akan diwarnai dengan peluncuran buku sejarah untuk menampilkan koleksi terbaik dari merek Converse di sepanjang 100 tahun ini.

"Rangkaian cerita ini turut menyampaikan koleksi Rosie di tahun 1940-an, dan referensi dan keikutsertaan dalam perang dunia kedua. Buffalo Check Plaid dan Ombre Plaid mengingatkan kita kembali kepada tren yang populer di tahun 1950-an, sedangkan koleksi Wrestling dan Scout menandakan keikutsertaan Converse dalam kedua aktivitas tersebut," paparnya.

Mengenai acara di Indonesia sendiri, sambungnya, Converse baru-baru ini mengadakan program "Kenapa Gue Suka Converse", sebuah program valentine yang bertujuan untuk mengumpulkan alasan-alasan khusus mengapa konsumen menyukai Converse.

"Bertepatan dengan acara perkenalan toko baru dan program Converse Century, kami membagi-bagikan hadiah buat 100 orang pertama yang datang dan menggunakan produk Converse," pungkas Irene sembari menginformasikan penjualan Converse Indonesia dan Jepang menduduki peringkat teratas di Asia Pacific.

nike USA

Nike, awalnya dikenal sebagai Blue Ribbon Sports, didirikan oleh atlet trek Philip Knight dan pelatihnya, Bill Bowerman dari University of Oregon pada Januari 1964. Awalnya perusahaan beroperasi sebagai distributor untuk pembuat sepatu Jepang Onitsuka Tiger.

Laba perusahaan tumbuh dengan cepat, dan pada tahun 1966, BRS membuka toko ritel pertama, terletak di Pico Boulevard di Santa Monica, California. Pada 1971, hubungan antara BRS dan Onitsuka Tiger sudah mendekati akhir, dan BRS siap untuk memulai perusahaan alas kaki sendiri. Sepatu pertama yang dijual kepada publik adalah sepatu sepak bola bernama "Nike", yang dirilis pada musim panas 1971.

Pada Februari 1972, BRS memperkenalkan merk pertama sepatu Nike, dengan nama Nike berasal dari dewi kemenangan Yunani. Pada tahun 1978, BRS, Inc itu sendiri secara resmi berganti nama menjadi Nike, Inc. Dimulai dengan Ilie Năstase, atlet profesional pertama untuk kontrak dengan BRS/Nike, sponsor dari atlet menjadi alat pemasaran utama bagi perusahaan yang berkembang pesat.

Sekarang mereka memiliki sepatu terbaik di saat itu, dan mereka perlu mempromosikannya, jadi Nike mulai mensponsori atlet. Nike memutuskan untuk mensponsori John McEnroe, seorang petenis yang menghasilkan banyak perhatian ketika ia bermain karena dia akan terus-menerus menyumpah di depan wasit.

Pada 1979, Nike adalah sepatu lari paling populer di negara-negara bagian. Dan sekarang Nike mulai menjual lebih dari sepatu, mereka mulai menjual Nike pakaian dan peralatan olahraga bagi kebanyakan olahraga.

Ada satu hal yang mengganggu Nike, yaitu Reebok. Reebok akhirnya melampaui penjualan sepatu Nike, tapi Nike kembali dengan memasukkan sepatu khusus untuk setiap olahraga dan kegiatan.

Terobosan terbesar Nike adalah Michael Jordan, yang ditandatangani langsung dari University of North Carolina. Inilah yang membuat Nike menang dari kompetisi dengan Reebok. Meski Michael Jordan itu terkenal, ia bukan pilihan pertama Phil Knight. Nike sedang berusaha untuk mendapatkan Larry Bird dan Magic Johnson, 2 dari atlet yang paling populer pada saat itu.

Pada tahun 1980, Nike telah mencapai 50% pangsa pasar di Amerika Serikat pasar sepatu atletik, dan perusahaan go public pada bulan Desember tahun itu. Pertumbuhannya adalah karena sebagian besar untuk iklan 'word-of-foot' (mengutip sebuah iklan cetak Nike dari akhir 1970-an), daripada iklan televisi. Iklan televisi nasional pertama Nike berlangsung pada bulan Oktober 1982 selama siaran dari New York Marathon. Iklan diciptakan oleh biro iklan Wieden + Kennedy, yang telah terbentuk beberapa bulan sebelumnya pada April 1982.

Bersama-sama, Nike dan Wieden + Kennedy telah menciptakan banyak iklan cetak dan televisi yg tak terhapuskan dan terus menjadi agen utama Nike saat ini. Dan Wieden lah yang menciptakan slogan terkenal "Just Do It" untuk kampanye iklan Nike tahun 1988, yang dipilih oleh Advertising Age sebagai salah satu top 5 slogan iklan di abad 20, dan kampanye itu telah telah diabadikan dalam Smithsonian Institution.

The Swoosh

"Swoosh" adalah sebuah desain yang diciptakan pada tahun 1971 oleh Carolyn Davidson, seorang mahasiswa desain grafis di Portland State University. Dia bertemu Phil Knight ketika ia sedang mengajar kelas akuntansi dan ia mulai melakukan beberapa pekerjaan freelance untuk perusahaannya, Blue Ribbon Sports (BRS). Logo Nike "Swoosh" mewakili sayap di patung Dewi kemenangan Yunani yg terkenal, Nike, yang merupakan sumber inspirasi bagi banyak pejuang besar dan berani.

BRS membutuhkan brand baru untuk untuk bersiap-siap memperkenalkan lini baru dari alas kaki atletik mereka pada tahun 1972. Knight mendekati Davidson untuk ide-ide desain, dan dia setuju untuk memberikan kepada mereka. Pada Juni 1971, Davidson menyajikan sejumlah pilihan desain Knight dan eksekutif BRS lain, dan mereka akhirnya memilih merek global sekarang dikenal sebagai Swoosh. Davidson mengajukan tagihan sebesar $ 35 untuk pekerjaannya.

Sepatu lari pertama yg menyandang logo Swoosh diperkenalkan di US Track and Field Olympic Trials di Eugene, Oregon, pada Juni 1972. Sampai hari ini Nike masih terus menggunakan merek ini.

adidas

adidas
Didirikan di Herzogenaurach, Jerman di tahun 1920 oleh dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler dan Rudolph Dassler, pada awalnya perusahaan ini hanya memproduksi selop. Pada suatu hari di tahun 1925, Adi berhasil merancang sepasang sepatu olahraga, dan sejak itu usaha perbaikan dan pengembangan dalam bidang sepatu pun terus dilakukan. Setelah berbagai inovasi yang mereka lakukan, pada tahun 1927-an, adidas sudah berhasil merancang sepatu khusus untuk berbagai keperluan olahraga, dan pada 1928 mereka memberikan sepatu mereka secara gratis kepada atlet-atlet yang berpartisipasi pada Olimpiade Amsterdam. Didukung oleh kemajuan bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 strip mereka mudah dikenali dari jauh.
Walaupun berbagai kemajuan yang diraih, pada 1948 konflik antara Dassler bersaudara berakibat pada pecahnya perusahaan mereka. Adi Dassler menjalankan sendiri perusahaan, mengambil nama kecilnya “Adi” dan mengkombinasikannya dengan potongan nama belakangnya sehingga menjadi “adidas”, ia pun mendafarkan logo 3 strip sebagai trademark dari adidas. Sedangkan saudaranya Rudolph berpindah ke bagian lain dari kota itu dan mendirikan perusahaan olahraga miliknya sendiri, Puma.
Pada tahun 1971 Muhammad Ali dan Joe Frazier yang menjadi icon olahraga tinju pada saat itu, sudah menggunakan produk adidas. Pada Olimpiade Munich 1972 1.164 dari 1.490 atlet internasional menggunakan adidas. Sehingga pada tahun 70-an adidas mencapai masa jayanya.
Setelah krisis pada awal 80-an, terutama karena berjayanya Nike di pasar internasional, adidas berhasil mengembalikan pamornya pada tahun 1986 ketika Run D.M.C, sebuah grup rap dari New York, membuat lagu yang berjudul “My Adidas”, dan sekaligus mempopulerkan sepatu adidas yang mereka pakai tanpa menggunakan tali. Hal tersebut menjadi gaya tersendiri yang banyak ditiru oleh fans-fans mereka.
Pada dekade 90-an terutama di AS dan Eropa berkembang pikiran bahwa generasi muda cenderung menghindari apapun yang orang tua mereka pakai, termasuk dalam urusan sepatu. Mereka menghindari pemakaian nike dan reebok, yang dulu dipakai oleh orang tua mereka. Sehingga barang-barang produksi adidas (sepatu, jaket,…) yang sudah berumur 20 tahun-pun tiba-tiba menjadi barang koleksi yang mahal harganya dan dicari-cari oleh banyak orang (coba deh liat-liat barang adidas vintage di ebay). Hal ini pun dimanfaatkan oleh adidas untuk memproduksi dan mengeluarkan kembali (re-issue) beberapa model sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin,..). Hal ini mengangkat status adidas itu sendiri, dari sekedar produk olahraga menjadi semacam lambang gaya hidup yang baru.

Senin, 15 Maret 2010

21 jakarta

The Jakarta Post, Jakarta

“Ada suatu masa ketika tempat itu penuh sesak ini sehari-hari,” Akiat, seorang pria cuaca berusia lima puluhan kata, ketika ia memandang yang remang-remang ruang tunggu Prima Teater, terhindar dari kesedihan lengkap dengan beberapa pasangan duduk di kursi usang.

Ketika matahari tenggelam, sore sinar yang bersinar melalui jendela-jendela lebar untuk mengungkapkan kesepian dalam teater, yang terletak di lantai tiga pasar tradisional di Slipi, Jakarta Barat.

Tidak ada yang tersisa di teater, kecuali beberapa kursi kosong dan berdebu panel, namun beberapa pengingat teater kemuliaan hari tetap utuh.

Slick neon menunjukkan tanda-tanda berwarna pelanggan untuk mereka teater dan modern “sekarang bermain” bagian layar tampak aneh mirip dengan yang ditemukan di Cinema 21’s yang mendominasi pasar negara itu.

“Beberapa tahun yang lalu, teater ini juga merupakan bagian dari Cinema 21 rantai,” kata Akiat. “Tapi karena ada Cinema 21 lainnya hanya beberapa meter jauhnya di mal, mereka memutuskan untuk membiarkan ini pergi.”

Karena cengkeraman ke masa lalu, apa yang tertinggal hanyalah karikatur yang menyedihkan dari Teater’s masa kejayaan Prima - staf perempuan masih ware yang “21″ batik seragam, sekalipun tidak ada pelanggan.

Tetapi Prima Theater, salah satu yang terakhir meninggalkan bioskop independen di Jakarta, adalah untuk memiliki adalah penyaringan terakhir. “Tempat ini akan segera ditutup,” kata Akiat, “The teater kontrak dengan PD Pasar Jaya * pasar kota operator * akan berakhir tahun depan dan tidak ada tanda-tanda pembaharuan.”

Akiat telah bekerja untuk bioskop selama lebih dari dua puluh tahun. Beberapa teater, seperti Nusantara dan Nirwana, manfaat dari jasanya. Tapi seperti Prima, mereka juga telah melihat hari yang lebih baik.

“Teater Nusantara di Jatinegara ditutup sekarang,” katanya, “itu adalah dikelola dengan buruk setelah aku pergi dan tidak mampu bersaing dengan bioskop besar.”

Banyak bioskop telah bertemu dengan nasib yang sama. Rivoli Theater di Kramat, Jakarta Pusat, mengakhiri karier sebagai pembawa rol film Bollywood pada 1990-an, setelah 40 tahun beroperasi. Globe teater di Pasar Baru, Orion di Roxy, dan Djaja di Jatinegara, Jakarta Timur, hanya beberapa orang lain yang telah menutup pintu mereka dalam beberapa tahun terakhir.

Bahkan Guntur Teater bersejarah di Jakarta Selatan, dengan sekali arsitektur art deco yang bermartabat, kini tandus dan sepi, meskipun rencana oleh otoritas lokal untuk mengubahnya menjadi museum film.

Hamim, yang pernah bekerja di sekarang-tidak berfungsi Viva Teater di Tebet, mengingat kematian lambat tapi pasti tidak hanya Viva tetapi Wira Teater dan Teater Tebet, yang pernah bersaing berdampingan antusias penonton.

“Waktu itu, tahun 1980-an, ada begitu banyak orang antri untuk melihat film, ratusan dari mereka,” kenang dia. “Bos saya yang pertama mendirikan Wira Theater di tahun 1960-an, lalu Tebet dan Viva diikuti, karena kami tidak punya cukup ruang untuk mengakomodasi semua penonton bioskop.”

Teater manfaat besar dari film lokal saat itu, Hamim berkata, “Aku ingat ketika Rhoma Irama dan film Rano Karno pertama kali keluar, orang berkumpul untuk melihat film itu.”

Tapi selama puluhan tahun mereka jatuh satu per satu. “Tebet dan Wira adalah yang pertama kali pergi, kira-kira lima tahun yang lalu,” Hamim menjelaskan. “Kemudian setelah bertahun-tahun hanya memiliki lima atau enam hari pemirsa, Viva akhirnya menyerah dan ditutup dua tahun yang lalu.”

Teater, yang pernah menghibur sekitar 1.800 penonton sehari, akan segera dihancurkan untuk jalan bagi gedung kantor baru.

Hamim majikan dan pemilik properti, Namun masih menyimpan Grand Theater di Senen, Jakarta Pusat, hidup.

Namun, kondisi tempat tidak mencerminkan nama-bau jamur dan kelembaban merembes dari dalam, tolak-menolak semua orang, kecuali beberapa orang dengan kejauhan tampak dan perempuan setengah baya make-up tebal berlapis.

Tapi untuk Rp 5.000, siapa pun dapat melihat film di Grand sebesar Rp 10.000 kurang dari mereka bisa di Cinema 21. Di dinding ruang tunggu, di samping menuliskan “sekarang bermain” tanda, tergantung poster kecil yang menggambarkan adegan erotis dari sebuah film Cina.

Tepat di atas Grand Theater adalah Mulia Agung, atau “Besar dan Mulia” Teater, dengan ruang tunggu yang gelap, rusak cermin dan lama-sejak-ubin berkedip-kedip pudar.

“Kadang-kadang kita hanya memiliki 20 pelanggan per hari,” Parmin, penjaga pintu di Grand Theater, kata. “Jika hanya ada beberapa orang di salah satu dari dua studio, kami hanya memberitahu mereka untuk bergabung dengan penonton yang lain. Saya tidak berpikir suatu yang benar-benar mengganggu tentang film sih,” katanya, mengisyaratkan di bioskop’s baru ditemukan digunakan.

Ketika ia robekan seorang pria setengah baya tiket, yang sangat dibuat-buat perempuan cepat mengikuti di belakang, Parmin tersenyum mengerti. “Begitulah sekarang, kurasa.”

Kata Akiat adegan seperti itu tidak asing kepadanya ketika ia bekerja di Nirwana Theater di Pasar Minggu. “Semua orang perempuan, semua hal itu terjadi di dalam studio,” katanya, memutar matanya, “Aku hanya bertahan satu minggu di sana.

“Saya tidak tahan, walaupun ada lebih banyak orang di sana dibandingkan dengan di sini,” kata Akiat, “Jadi aku datang kembali bekerja di sini.” Namun, ia mengatakan ia lelah sekarang, dan begitu juga bisnis. “Aku ingin pensiun segera,” katanya, “Sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan menjalankan teater yang independen, dan saya pikir sudah waktunya untuk berhenti berperang.”

superman

Category: Movies
Genre: Drama
Eh Man, si Jason itu sebenarnya anak elo!
Begitu kira-kira bisik Lois Lane (Kate Bosworth) saat Superman (Brandon Routh) mengalami koma di RSU Metropolis (Superman Returns, 2006).

Gara-gara pernyataan itulah nampaknya Superman akhirnya sadar dan kabur dari RS untuk datang ke rumah Lois untuk menemui si Jason White (Tristan Lake Leabu) yang saat itu sudah tertidur, dan membisikinya dengan kata-kata yg pernah diucapkan ayahnya Jor-El (Marlon Brando) saat mengirimnya ke bumi.

Padahal kalau iseng ditelaah, sebenarnya Jason itu khan anak hasil hubungan gelap (baca: tersembunyi) antara dua insan beda dunia itu. Kenapa tersembunyi, lantaran Lois tidak mengumumkan siapa ayah biologis anak tersebut, dan memilih 'hidup bersama' dengan tunangannya Richard White (James Marsden), ketimbang jadi single parent, sesuatu yg sebenarnya mafhum saja berlangsung di masyarakat 'Barat'.

Mungkin Lois takut kalau siapa ayah biologis anaknya itu diketahui publik (dan/atau musuh-musuh Superman), bisa-bisa mereka jadi target untuk dihabisi, atau minimal disandera lah. Kalau Superman mah kayaknya emang dia asli ga tahu bila melakukan 'begituan' bisa menghasilkan produk yang namanya 'anak'. Yah biar wujudnya bak manusia, teteup saja dia seorang alien, yang di banyak film lain digambarkan bermata besar dengan kepala bak pentol korek dan tubuh tak proporsional, jadi ya perspektif dan persepsinya beda kali.

Jadi si Richard White, yang notabene keponakannya Perry White (Frank Langella), cuma jadi sekedar kedok belaka, biar orang tidak usil menanyakan Jason itu anak siapa (takut dikejar-kejar pewarta inpotenmen juga kali yak keh3x). Sementara si Lois mah cintanya belum pindah ke lain hati sebenarnya... Duuuuh malang bener sih nasibmu Dick!

Tapi yah begitulah namanya film. Selalu menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Bukan hanya dalam aspek teknologi pembuatannya, tapi juga aspek ceritanya sendiri.

Kalau dulu semasa saya kecil tahunya bila Lois Lane cuma bisa ciuman sama si jubah biru ini, sekarang sudah punya anak di luar nikah dan di luar sepengetahuan si ayah biologis sendiri. Mungkin dulu masyarakat AS masih rada konservatif, jadi digambarkan yg namanya cinta itu lewat adegan roman ala film Bolywood, sementara saat ini filosofi publik sudah berubah jauh dan yg namanya cinta itu diwujudkan melalui pengakuan atas anak biologis. Suatu hal yang sudah mulai merebak di masyarakat kita, terutama di Jakarta dan kota2 besar lainnya (ingat kasus Fany vs Taufik???).

Yah namanya juga film, sebuah produk budaya, jelas saja merepresentasikan budaya masyarakat di mana dia dibuat. Kalau Superman itu dibuat di Indonesia, mungkin ceritanya akan berbeda. Si Lois bukannya kumpul kebo sama Richard melainkan sudah menikah, tapi Lois tidak bahagia selama ini, apalagi ditambah dengan kemunculan laginya Superman.

Terus yg terjadi ya selingkuh lagi, jadi deh Lois Land TTM-nya Superman. Terus Superman dikejar-kejar pewarta inpotenmen untuk klarifikasi soal anak itu. Namun lantaran para wartawan maksa, si Superman terus nandukkin kepalanya ke kamera (mirip adegan Zidane vs Materazi di Final PD 2006 kemarin). Si pewarta tidak terima dan kasusnya diajukan ke pengadilan dan divonis 4 bulan penjara deh (kayak Sarah Azhari).

Eh belakangan malah muncul Kak Seto yang ditelpon si Jason lantaran merasa dicuekin sama ayahnya dan bermaksud mengadukannya ke Komnas Anak. Keh3x.

Namanya juga film fiksi bergenre drama, biar kata tokoh utamanya si manusia super, teteup suka-suka yang bikin naskah dunk. Mau dibikin persis seperti komiknya kek, mau dibikin persis seperti versi 1970annya kek, ya suka-suka mereka lah. Sama juga dengan keisengan saya mengubah jalan cerita jadi sinetron buanget barusan khan.... suka-suka gw dunk! Keh3x.

bioskop viva tebet

JIKA KITA membicarakan sinema dan kota Indonesia, mau tidak mau kota itu adalah Jakarta. Jakarta memang telanjur menjadi pusat segalanya, termasuk institusi dan produksi film. Ibukota ini menyimpan begitu banyak masalah, yang ironisnya, seringkali gagal direpresentasikan oleh film-film Indonesia. Jika film belum mampu mengenali dan mengatasi kota yang ditinggalinya sendiri, bagaimana kota-kota lain bisa terbahas? Dan bagaimana kemudian, film-film Indonesia menampilkan Jakarta? Bagaimana kenyataan ibukota ini sendiri memengaruhinya dari jaman ke jaman?

Dalam esainya kali ini, Eric Sasono, seorang kritikus film, membagi masa itu dalam empat kurun waktu. Pada 1970-an ketika perubahan Jakarta masih dicurigai sebagai monster besar yang akan menelan semua warganya; pada 1980-an ketika film mulai menerima sekaligus menolak Jakarta dengan parodi; pada 1990-an ketika film tak berdaya atas Jakarta; dan pada 2000-an ketika sedikit sekali film yang mau bersinggungan dengan Jakarta kecuali meminjamnya sebagai lokasi para arwah gentayangan.

Seperti tak mulusnya generasi film sebelumnya menggambarkan kehidupan masyarakat kelas atas, film Indonesia di masa 2000-an juga tak mulus menggambarkan kehidupan kelas bawah. Terjadi kecendrungan besar untuk menghilangkan sosial dari filmnya. Dalam esainya, Veronica Kusuma—seorang penulis, perancang program film, dan mahasiswi program studi Kajian Media Departemen Film, Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta, menyatakan: “Seperti juga kebanyakan film-film lain pasca 1998, film Mengejar Matahari datang hampir tanpa kritik terhadap visual ruang Orde Baru itu sendiri.”

Banyak hal yang mendukung berbagai perubahan cara pandang ini. Banyaknya stasiun televisi swasta yang menurunkan gairah menonton di bioskop—terutama di kota-kota kecil, Jaringan 21 yang menempel di mal-mal ibukota provinsi dan menciptakan jenis penonton baru: anak muda, yang selain mesti diasupi film-film hiburan, saat ini juga memiliki berbagai pilihan tontonan dari film-film DVD bajakan, dan juga festival-festival film dan video di berbagai kota. Film Indonesia bukan lagi pemain tunggal nasional dan harus memiliki strategi khusus untuk meraih penontonnya. Apapun strategi itu.

Kita juga bisa menilik perubahan pengalaman visual ini secara keseluruhan dari esai Ronny Agustinus, "Video: Not All Correct", yang kami muat kembali dari katalog pasca festival OK. Video 2003. Dalam esai yang membahas fenomena seni video dan media baru, budaya, serta teknologi visual yang melatarinya ini, Ronny membahas betapa kita memang mengalami “keterputusan antara seni modern dengan teknologi modern”. Bagaimana “gagasan-gagasan besar Eropa masuk ke Hindia Belanda sebagai ide tanpa landasan materialnya, sementara barang-barang teknologi Eropa masuk sebagai materi tanpa sejarah idenya.”. Hal ini berhubungan dengan bagaimana kita saat ini menyikapi modernitas tanpa rasionalitas. Modernitas akhirnya tidak bisa dipercepat dengan tinggal landas Orde Baru, dan hanya karena boom minyak pada akhir 1970-an, masyarakat kita mendadak merasa telah menjadi modern. Berbagai teknologi baru masuk, begitu juga komputer, CD musik dan perangkat lunak, VCD, DVD bajakan, sempat pula ada siaran tunda MTV diantaranya. Dan semua pengalaman visual inilah, beserta generasi muda yang mengalaminya, yang menjadi latar belakang tumbuhnya seni video di Indonesia. Bagi Ronny, sangat absurd dan mengada-ngada jika perkembangan seni video selalu dihubungkan dengan Nam Jun Paik, seperti yang banyak dipercaya para kritisi dan media massa, karena bagi Ronny, tanpa mengurangi rasa hormat pada apa yang telah dirintis Teguh Ostentrik dan Krisna Murti, ia berpendapat bahwa esensi seni video baru berhasil dicapai oleh generasi setelah mereka. “Generasi yang berbagi pengalaman visual yang sama.”, ujarnya, yang pada akhirnya membuat kita harus berpikir-kembali, atas cara pandang kita terhadap kesenian saat ini. Esai ini adalah esai pertama yang membahas seni video di Indonesia secara kritis dan tuntas dari sudut pandang budaya, teknologi visual, sosial, dan politik.

Untuk edisi ini pula, pada November 2007 lalu, ruangrupa dan jurnal Karbon bekerjasama dengan Kineforum, sebuah bioskop film alternatif di Jakarta, untuk mengadakan program "Sinema dan Kota". Program ini memutar tujuh film Indonesia sejak masa Orde Baru hingga kini; semua dari koleksi Sinematek Indonesia. Pemutaran selama 8 hari dengan 3 waktu penayangan setiap harinya ini dihadiri oleh 323 penonton. Selain pemutaran, program ini juga mengadakan diskusi. Dipandu oleh moderator Mirwan Andan dari ruangrupa, pembicara Eric Sasono dan Veronica Kusuma mempresentasikan esai mereka yang sekarang bisa Anda baca ini. Terima kasih kami untuk Lisabona Rahman, perancang program Kineforum, juga Arif, Petrus, dan Anita untuk kerjasamanya.

extreme

Saying I love you
Is not the words I want to hear from you
It's not that I want you
Not to say, but if you only knew
How easy it would be to show me how you feel
More than words is all you have to do to make it real
Then you wouldn't have to say that you love me
Cos I'd already know

What would you do if my heart was torn in two
More than words to show you feel
That your love for me is real
What would you say if I took those words away
Then you couldn't make things new
Just by saying I love you

More than words

Now I've tried to talk to you and make you understand
All you have to do is close your eyes
And just reach out your hands and touch me
Hold me close don't ever let me go
More than words is all I ever needed you to show
Then you wouldn't have to say that you love me
Cos I'd already know

What would you do if my heart was torn in two
More than words to show you feel
That your love for me is real
What would you say if I took those words away
Then you couldn't make things new
Just by saying I love you

More than words

juventus

Info Tim

Berdiri: 1897
Alamat: C.so Galileo Ferraris, 32 - 10128 Italy
Telepon: +39 011-65631
Faksimili: + 39 011-5119214
Alamat E-mail: ufficiostampa@juventus.com
Laman Resmi: http://www.juventus.com
Ketua: Giovanni Cobolli Gigli
Direktur: Alessio Secco
Stadion: Olympic
Sejarah

Pertama didirikan oleh murid-murid sekolah Massimo D'Azeglio Lyceum di Turin pada 1897, Juventus memiliki nama awal Sport Club Juventus. Baru dua tahun kemudian berganti nama menjadi Foot-Ball Club Juventus.

Namun di tahun 1906, Juventus sudah mengalami perpecahan. Beberapa staff memutuskan meninggalkan Juventus yang kemudian diikuti oleh presiden Alfredo Dick yang kemudian mendirikan klub baru berjuluk FBC Torino.

Merujuk pada sejarah, Juventus adalah klub Italia tersukses. Total 40 tropi dikoleksi dan Juventus adalah salah satu klub terbaik di dunia, dengan mengumpulkan 11 tropi internasional, yaitu rekor sembilan titel kompetisi UEFA dan dua gelar dunia, yang menjadikan mereka sebagai tim ketiga yang paling sering menang di Eropa dan keenam di dunia untuk kompetisi internasional antarklub.

Juventus juga memegang rekor terbanyak di Serie A Italia sebagai tim peraih juara terbanyak dengan 27 gelar dan memegang rekor juara secara berturut-turut, yaitu dari musim 1930/31 hingga 1934/35. Juventus juga memenangi Coppa Italia sebanyak sembilan kali dan sampai saat ini masih memegang rekor kemenangan secara keseluruhan.

Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat dua

Market Value: 279.650.000 euro

Tahun pertama masuk Serie A: 1929

Jumlah musim di Serie A: 77 musim

Nama Stadion: Stadion Olympic, Turin (Kapasitas: 27,994)

Pemain Bintang:
- Alessandro Del Piero
Bisa dibilang jika pemain ini adalah ikon Juventus, meski bukan merupakan pemain binaan klub yang bermarkas di Turin. Kapabilitasnya sebagai pemimpin tim, pengatur serangan atau pencetak gol tak patut diragukan lagi.

- Diego
Musim ini akan menjadi musim pertamanya di Juventus. Meski demikian, publik Turin sudah meyakini jika pemain Brasil ini akan menjadi andalan Juventus di masa mendatang. Pasalnya, di beberapa kesempatan bersama klub lamanya dan timnas Samba, dia sudah menunjukkan kapabilitas sebagai pemain top di Eropa saat ini.

- Giogio Chiellini
Dia menjadi andalan di lini belakang Juventus, dan kebetulan di timnas Italia. Itu artinya, kemampuannya sudah tak patut diragukan lagi.

Formasi Tim:
4-4-2: Gianluigi Buffon, Cristian Molinaro, Giogio Chiellini, Fabio Cannavaro, Felipe Melo, Cristian Poulsen, Mauro Camoranesi, Diego, Alessandro Del Piero, Vincenzo Iaquinta, Amauri

Pemain Cadangan:
Alex Manninger, Antonio Chimenti (K), Martin Caceres, Jonathan Zebina, Cristian Molinaro, Zdenek Grygera, Paolo de Ceglie, Nicola Legottaglie (B), Hasan Salihamidzic, Claudio Marchisio, Sebastian Giovinco, Mohamed Sissoko, Tiago (T), David Trezeguet (D)

Nama Pelatih:
Ciro Ferrara

Kegiatan Transfer:
Masuk: Diego (m, Werder Bremen), F Cannavaro (d, Real Madrid), Bianco (d, Bari), Almiron (m, Fiorentina), Paolucci (f, Catania), Felipe Melo (m, Fiorentina), Caceres (d, Barcelona)

Keluar: Nedved (m, retired), Knezevic (d, Livorno), Mellberg (d, Olympiacos), Zanetti (m, Fiorentina)

Jadwal Tim:
Klik Di sini

Prediksi 2009/10:
Komposisi tim Juventus musim ini terbilang komplit dan performa pra musim terbilang bagus. Jika bisa mempertahankan hasil positif dan tampil stabil sepanjang musim, Juventus sangat mungkin menjadi juara.

Catatan Prestasi
Catatan Prestasi:
27 kali juara Serie A: 1905, 1925/26, 1930/31, 1931/32, 1932/33, 1933/34, 1934/35, 1949/50, 1951/52, 1957/58, 1959/60, 1960/61, 1966/67, 1971/72, 1972/73, 1974/75, 1976/77, 1977/78, 1980/81, 1981/82, 1983/84, 1985/86, 1994/95, 1996/97, 1997/98, 2001/02, 2002/03
1 kali juara Serie B: 2006/07
9 kali juara Coppa Italia: 1937/38, 1941/42, 1958/59, 1959/60, 1964/65, 1978/79, 1982/83, 1989/90, 1994/95.
4 kali juara SuperCoppa Italia: 1995, 1997, 2002, 2003.
2 kali juara Piala/Liga Champions: 1984/85, 1995/96.
1 kali juara Piala Winner: 1983/84.
1 kali juara Piala Intertoto: 1999/00.
3 kali juara Piala UEFA: 1976/77, 1989/90, 1992/93.
2 kali juara Piala Super Eropa: 1984, 1996.
2 kali juara Piala Interkontinental: 1985, 1996.
Iklan

Pertandingan
Terakhir Berikut

Fulham - Juventus 18/03/10
Sampdoria - Juventus 21/03/10
Napoli - Juventus 25/03/10
Juventus - Atalanta 28/03/10
Udinese - Juventus 03/04/10
Juventus - Cagliari 11/04/10
Inter Milan - Juventus 18/04/10
Juventus - Bari 25/04/10

ac milan

Berdiri: 1899
Alamat: Via Filippo Turati, 3 - 20121 Italy
Telepon: +39 02-62281
Faksimili: +39 02-6598876
Alamat E-mail: info@acmilan.com
Laman Resmi: http://www.acmilan.com
Ketua: Adriano Galliani
Direktur: Ariedo Braida
Stadion: San Siro
Sejarah

Milan adalah sebuah klub sepakbola yang bermarkas di Milan, Lombardy. Pertama dibentuk tepatnya pada 16 Desember 1899.

Pertama berdiri, Milan bukanlah sebuah klub sepakbola, melainkan sebuah klub kriket. Adalah ekspatriat asal Inggris Alfred Edwards dan Herbert Kilpin yang berinisiatif mendirikan klub ini. Karena dua orang itulah nama klub 'Milan' tetap dipertahankan hingga kini, yang sempat diwacanakan untuk mengganti nama sebagai Milano, yang disesuaikan dengan dialeg Italia.

Pada tahun 1908, klub ini mengalami perpecahan. Masalahnya adalah ketidaksepakatan antara beberapa pihak terkait mendatangkan pemain asing. Akhirnya, untuk mewadahi keinginan itu, terbentuklah klub yang bermaterikan pemain asing yang kini dikenal sebagai Internazionale Milano.

Milan bermarkas di San Siro, yang secara resmi disebut Stadio Giuseppe Meazza. Meazza sendiri merupakan mantan pemain Milan, dan juga rival sekota mereka, Inter. Adapun nama San Siro diambil dari lokasi distrik di mana stadion itu berada.

Pada 19 Desember 2005, wakil presiden Milan Adriano Galliani mengumumkan pihaknya serius mempertimbangkan keluar dari San Siro dan mencari atau membuat stadion baru dengan standar stadion sepakbola, yaitu tanpa lintasan atletik dan sebagainya. Sejauh ini keinginan tersebut belum terealisasi.

Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 3

Market Value: 252,450,000 euro

Tahun pertama masuk Serie A: 1929

Jumlah musim di Serie A: 76 musim

Nama Stadion: San Siro, Milan (Kapasitas: 80,108)

Pemain Bintang:
- Alexandre Pato
Setelah Kaka hengkang, pemain muda Brasil ini menjadi andalan utama klub untuk merusak pertahanan lawan. Pato memiliki kecepatan, aksi individu yang baik dan tendangan keras.

- Ronaldinho
Kemampuan terbaiknya memang belum sepenuhnya muncul, namun dia tetap menjadi salah satu pemain yang harus diwaspadai. Akurasi umpan masih cukup bagus dan aksi individunya juga belum luntur.

- Andrea Pirlo
Menjadi salah satu pemain veteran andalan Milan. Kemampuannya mengatur tempo dan akurasi umpannya tak patut dipertanyakan lagi. Belum lagi kemampuannya melakukan tendangan bebas.

Formasi Tim:
4-3-3: Christian Abbiati, Gianluca Zambrotta, Thiago Silva, Alessandro Nesta, Daniele Bonera, Massimo Ambrosini, Andrea Pirlo, Gennaro Gattuso, Ronaldinho, Klaas-Jan Huntelaar, Pato

Pemain Cadangan:
Dida, Flavio Roma, Marco Storari (K), Kakha Kaladze, Massimo Oddo, Oguchi Onyewu, Giuseppe Favalli, Luca Antonini, Ignazio Abate (B), Clarence Seedorf, Matthieu Flamini, Marek Jankulovski, Davide di Genarro (T), Filippo Inzaghi, Marco Borrielo (D)

Nama Pelatih:
Leonardo

Kegiatan Transfer:
Masuk: Onyewu (d, Standard Liege), Oddo (d, Bayern Munich), Storari (g, Fiorentina), Diniz (d, Crotone), Digao (d, Standard Liege), Abate (m, Torino), Zigoni (f, Treviso), Di Gennaro (m, Reggina), Beretta (f, Albinoleffe), Huntelaar (f, Real Madrid), Roma (g, Monaco)

Keluar: Kaka (m, Real Madrid), Shevchenko (f, Chelsea), Maldini (d, retired), Senderos (d, Arsenal), Mattioni (d, Gremio), Emerson (m, free agent); Aubameyang (f, Lille), Miskiewicz (g, Chievo), Kalac (g, free agent)

Jadwal Tim:
Klik di sini

Prediksi musim 2009/10:
Dengan performa yang belum stabil dan skuad yang masih belum kompak, Milan kemungkinan akan kesulitan meraih scudetto. Namun mereka masih cukup layak untuk menempati zona Champions di akhir musim

Catatan Prestasi
Catatan Prestasi:
17 kali juara Serie A (1901, 1906, 1907, 1950/51, 1954/55, 1956/57, 1958/59, 1961/62, 1967/68, 1978/79, 1987/88, 1991/92, 1992/93, 1993/94, 1995/96, 1998/99, 2003/04)
2 kali juara Serie B (1980/81, 1982/83)
5 kali juara Coppa Italia (1966/67, 1971/72, 1972/73, 1976/77, 2002/03)
5 kali juara SuperCoppa Italia (1988; 1992; 1993; 1994; 2004)
7 kali juara Liga Champions (1962/63, 1968/69, 1988/89, 1989/90, 1993/94, 2002/03, 2006/07)
5 kali juara Piala Super Eropa (1989, 1990, 1994, 2003, 2007)
2 kali juara Piala Winner (1967/68, 1972/73)
3 kali juara Piala Interkontinental (1969, 1989, 1990)
1 kali juara Piala Dunia Antarklub (2007)
Iklan

Pertandingan
Terakhir Berikut

AC Milan - Napoli 21/03/10
Parma - AC Milan 24/03/10
AC Milan - Lazio 28/03/10
Cagliari - AC Milan 03/04/10
AC Milan - Catania 11/04/10
Sampdoria - AC Milan 18/04/10
Palermo - AC Milan 25/04/10
AC Milan - Fiorentina 02/05/10

Galeri Multimedia
Foto

Sepak Sosis (Jumat, 2 January 2009) - GOAL.com Indonesia
» Foto Lainnya
Terlaris Dibahas
Catania Taklukkan Inter388Perez Siap Boyong Rooney255Langkah Awal Gaet Rooney, Perez Siapkan €70 Juta123Panpel Persija Terancan Hukuman115Florentino Perez Inginkan Mourinho80RESMI: Persija Kontra Persiwa Batal74» Selengkapnya
Fan ShopGearTicketsPlay Watch
Powered by

ss lazio

ss lazio
Berdiri: 1900
Alamat: Via di S. Cornelia, 1000 - 00060 Formello Italy
Telepon: +39 06-97607111
Faksimili: +39 06-90400127
Alamat E-mail: direzione.comunicazione@sslazio.it
Laman Resmi: http://www.sslazio.it
Ketua: Claudio Lotito
Stadion: Stadio Olimpico
Sejarah

Lazio berdiri di awal tahun 1900 di Prati, salah satu distrik kota Roma. Adapun pertama berdiri, Lazio bukan hanya berbentuk sebuah klub sepakbola, melainkan juga mengayomi cabang olahraga lain.

Lazio ambil bagian dalam kompetisi di tahun 1912. Lazio juga menjadi satu-satunya klub besar ibukota Italia yang tidak bersedia bergabung dalam merger yang digagas Benito Mussolini yang akhirnya membentuk klub baru berjuluk AS Roma.

Ikon warna Lazio terkenal dengan warna putih biru langit. Warna ini terinspirasi dari lambang nasional Yunani.

Kostum lazio untuk pertama kalinya terdiri dari tiga warna, yaitu putih, biru langit dan hitam. namun seiring berjalannya waktu warna hitam dihilangkan dan bertahan hingga saat ini.

Logo Lazio berwujud elang, yang merupakan pilihan Luigi Bigiarelli, pendiri Lazio. Diketahui lambang tersebut diambil dari logos pasukan kerajaan Roma yang disebut Aquila.

Posisi Akhir musim 2008/09: peringkat 10

Market Value: 123.600.000 euro

Tahun pertama masuk Serie A: 1929

Jumlah musim di Serie A: 67 musim

Nama Stadion: Stadion Olimpico, Roma Italia (Kapasitas: 72,700)

Pemain Bintang:
- Tommasso Rocchi
Berperan sebagai kapten juga eksekusioner serangan. Sejauh ini, kualitasnya sangat baik dan kemampuannya sebagai pemimpin di lapangan juga kharismatik.

- Sebastiano Siviglia
Menjalankan peran sebagai palang pintu Lazio sengan sempurna musim lalu. Siviglia juga tampil solid di setiap kesempatan untuk meredam serangan lawan.

- Fernando Muslera
Penjaga gawang muda ini kerap menjadi pahlawan Lazio di saat-saat genting. Meski masih berusia belia, tapi kemampuannya cukup baik.

Formasi Tim:
4-4-2: Fernando Muslera, Aleksander Kolarov, Sebastiano Siviglia, Lorenzo Di Silvestri, Lionel Scaloni, Stefano Mauri, Cristian Ledesma, Paquale Fogglia, Tommaso Rocchi, Julio Cruz, Mauro Zarate

Pemain Cadangan:
Albano Bizzarri (K), Emilson Cribari, Stefan Radu, Riccardo Bonetto (B), Ousmane Dabo, Matuzalem, Lucas Correa, Cristian Brocchi, Roberto Baronio, Cristian Manfrendini (T), Goran Pandev, Simone Inzaghi, Stephen Makinwa (D)

Nama Pelatih:
Davide Ballardini

Kegiatan Transfer:
Masuk: Bizzarri (g, Catania), Eliseu (m, Malaga); Berni (g, Salernitana), Bonetto (d, Livorno), Scaloni (d, Mallorca), Stendardo (d, Lecce), Zauri (d, Fiorentina), Baronio (m, Brescia), Correa (m, Pro Patria), Firmani (m, Al Wasl), Makinwa (f, Chievo), Cruz (f, Inter)

Keluar: Zauri (d, Sampdoria)

Jadwal Tim:
Klik Di sini

Prediksi musim 2009/10:
Lazio mungkin hanya bisa bersaing untuk berebut satu tempat di Eropa musim depan.

Catatan Prestasi

Catatan Prestasi:
2 kali juara Serie A: 1973/74, 1999/00
5 kali juara Coppa Italia: 1958, 1997/98, 1999/00, 2003/04, 2008/09
3 kali juara SuperCoppa Italia: 1998, 2000, 2009
1 kali juara Serie B: 1968/69
1 kali juara Piala Winner: 1998/99
1 kali Piala Super Eropa: 1999

fiorentina

Berdiri: 1926
Alamat: V.le Manfredo Fanti, 4 - 50137 Italy
Telepon: +39 055-5030190
Faksimili: +39 055-579521
Alamat E-mail: ufficiostampa@acffiorentina.it
Laman Resmi: http://www.acffiorentina.it
Direktur: Pantaleo Corvino
Stadion: Artemio Franchi
Sejarah

AC Fiorentina didirikan oleh Luigi Ridolfi, yang merupakan anggota terhormat Partai Fasis Nasional, pada musim gugur tahun 1926. Fiorentina merupakan gabungan dari dua klub yang lebih dulu berdiri, yaitu CS Firenze dan PG Libertas. Tujuan dari merger ini adalah untuk menyaingi dominasi tim asal Baratlaut Italia.

Fiorentina juga dikenal sebagai klub dengan kostum warna ungu. Namun saat pertama berdiri, Fiorentina malah mengenakan warna putih merah.

Sebagai sebuah tim yang cukup muda, Fiorentina belum banyak mengoleksi gelar juara. Bahkan koleksi gelar mereka bisa dihitung dengan jari. Prestasi mereka jiga naik turun, bahkan sempat mencicipi Serie B, sebelum akhirnya menjadi scudetto di musim 1955/56 dan 1968/69. Sejauh ini, hanya dua titel itulah yang dikoleksi Fiorentina di kompetisi Serie A.

Sementara di ajang Coppa Italia, Fiorentina mengoleksi enam gelar, yaitu di musim 1939/40, 1960/61, 1965/66, 1974/75, 1995/96 dan 2000/01. Di ajang Piala Super Italia, Fiorentina berhasil mencuri satu momen, di tahun 1996.

Di kompetisi Eropa, Fiorentina hanya bisa memenangi Piala Winner di musim 1960/61. Tim kebanggaan publik Firenze itu juga hanya sekali meraih menjadi finalis Liga Champions dan Piala UEFA, di mana semuanya berakhir dengan kekalahan.

Posisi Akhir 2008/09: peringkat 4

Market Value: 176,000,000 euro

Tahun Pertama Masuk Serie A: 1931

Jumlah Musim Di Serie A: 72 musim

Nama Stadion: Stadio Artemio Franchi (Kapasitas: 47,282)

Pemain Bintang:
- Alberto Gilardino
Sejak pindah dari Milan, Gilardino langsung menemukan permainan terbaiknya di Fiorentina. Dia bahkan nyaris menjadi topskor musim lalu.

- Adrian Mutu
Sudah menjadi andalan Fiorentina sejak pindah dari Chelsea. Cedera yang kerap menimpa tak banyak mempengaruhi penampilannya di lapangan. Mutu juga menjadi salah satu pemain terbaik dari Eropa Timur.

- Riccardo Montolivo
Sempat disebut sebagai salah satu pemain muda berbakat yang dimiliki Italia. Sampai saat ini, Montolivo berhasil menjaga sebutan itu dan mulai dipercaya masuk timnas Italia.

Prakiraan Susunan Pemain:
4-4-2: Sebastien Frey, Per Kroldrup, Dario Dainelli, Alesandro Gamberini, manuel Pasqual, Marco Donadel, Franco Semioli, Riccardo Montolivo, Marco Marchionni, Adrian Mutu, Alberto Gilardino

Pemain Cadangan:
Tommaso Scuffia (K), Cesare Natali, Juan Manuel Vargas, Gianluca Comotto (B), Papa Waigo, Cristiano Zanetti, Martin Jorgensen, Zdravko Kuzmanovic, Mario Alberto Santana (T), Stevan Jovetic, Jose Ignacio Castillo, Samuel Di Carmine (D)

Nama Pelatih:
Cesare Prandelli

Kegiatan Transfer:
Masuk: Da Costa (d, Sampdoria), Di Tacchio (m, Ascoli), Acosty (f, Reggiana), Arati (m, Reggiana), Natali (d, Torino), Marchionni (m, Juventus), Scuffia (g, Maceratese), Zanetti (m, Juventus)

Keluar: Zauri (d, Lazio), Bonazzoli (f, Sampdoria), Storari (g, Milan), Almiron (m, Juventus), Lupoli (f, Ascoli), Mazuch (d, Anderlecht), Felipe Melo (m, Juventus), Da Costa (d, Eupen), Jefferson (f, Frosinone)

Jadwal Tim:
Klik di sini

Prediksi 2009/10:
Fiorentina termasuk tim yang cukup stabil dalam hal performa. Dengan komposisi skuad saat ini, Fiorentina memiliki peluang terbuka menjadi juara Serie A. Mengisi empat besar menjadi prestasi yang lebih pas untuk mereka.

Catatan Prestasi
Catatan Prestasi: 2 kali Juara Serie A (1955/56, 1968/69), 6 kali juara Coppa Italia (1939/40, 1960/61, 1965/66, 1974/75, 1995/96, 2000/01), satu kali juara SuperCoppa (1996), satu kali juara Piala Winner (1960/61), satu kali juara Mitrota Cup (1966), satu kali juara anglo-Italian League Cup (1975), satu kali juara serie C2 B (2003).

manch.united

Berdiri: 1878
Alamat: Old Trafford, Manchester England
Telepon: 0161.86.88.000
Faksimili: 0161.86.88.804
Alamat E-mail: enquiries@manutd.co.uk
Laman Resmi: http://www.manutd.com
Ketua: Joel Glazer
Direktur: David Gill
Stadion: Old Trafford
Sejarah

Pada 1878, para pekerja depot Lancashire and Yorkshire Railway mendirikan klub sepakbola bernama Newton Heath L&YR FC. Klub tersebut nyaris mengalami kebangkrutan pada 1902 sebelum diselamatkan oleh investasi JH Davies, direktur pengelola Manchester Breweries. Dalam rapat direksi setelah pembelian, para pengurus klub merasa perlu mengubah nama klub untuk menandai awal yang baru. Pada 26 April 1902, dipilihlah nama Manchester United berkat usulan seorang pria berdarah Italia, Louis Rocca, di antara pilihan nama lain seperti Manchester Central dan Manchester Celtic.

Sukses pertama di liga dimulai pada 1907/08. Musim sebelumnya, United memboyong Billy Meredith dan Sandy Turnbull dari rival sekota, Manchester City, akibat melanggar peraturan FA. United sukses unggul sembilan poin di atas tim peringkat kedua, Aston Villa. Setahun setelah sukses meraih mahkota liga, United menggaet trofi Piala FA untuk kali pertama. Dua bekas pemain City itu benar-benar menjadi inspirasi United untuk mendominasi persepakbolaan Inggris.

Di kancah Eropa, sukses United sohor dikenal dengan generasi Busby Babes. Setelah kehilangan banyak pemain berbakat akibat kecelakaan pesawat di Muenchen pada 6 Februari 1958, United bangkit sepuluh tahun kemudian. Upaya Busby membangun ulang United tidak sia-sia. Beberapa pemain muda yang ditemukannya, termasuk George Best, menginspirasikan kemenangan United 4-1 atas Benfica, yang masih diperkuat Eusebio.

Pada era modern, legenda United dilanjutkan pria Skotlandia bernama Sir Alex Ferguson. Sejak kompetisi Inggris memasuki era Liga Primer, United memborong 11 kali mahkota juara dari 17 kesempatan. Di Eropa, bersama Ferguson United sukses menambah koleksi gelar juara Liga Champions pada 1999 dan 2008.

Posisi Akhir Musim 2008/09: Juara

Market Value: €363.650.000

Tahun Pertama Masuk Divisi Teratas: 1892/93

Jumlah Musim Di Divisi Teratas: 85

Nama Stadion: Old Trafford (76.212 penonton)

Tiga Pemain Bintang:
Wayne Rooney
Setelah Cristiano Ronaldo pergi, kini tumpuan serangan United terletak di kaki dan kepala Rooney. Kemungkinan besar Sir Alex Ferguson tidak mengubah peran Rooney sebagai pengacak pertahanan lawan dengan membebaskan pergerakannya. Hanya, striker gempal ini harus diingatkan untuk tidak terlalu jauh turun membantu pertahanan tim. Posisi terbaik Rooney adalah di belakang penyerang utama. Lihat saja bagaimana Rooney menyikapi tanggung jawab yang datang lebih besar musim ini.

Rio Ferdinand
Jika tidak terkendala cedera, Ferdinand, bersama Nemanja Vidic, adalah dua pemain yang sangat diandalkan di lini belakang United. Penampilan Ferdinand terus konsisten selama beberapa musim terakhir dan jarang membuat kesalahan. Bek berusia 30 tahun ini harus mengenyahkan semua rasa puas yang didapatnya bersama United demi menghadapi era baru tanpa Cristiano Ronaldo musim ini.

Anderson
Setelah Ryan Giggs dan Paul Scholes termakan usia, Sir Alex Ferguson seharusnya segera mengedepankan Anderson sebagai nyawa lini tengah tim. Kemampuan gelandang asal Brasil berusia 21 tahun ini dalam membangun serangan sangat dibutuhkan tim, karena untuk posisi gelandang bertahan United sudah memiliki Darren Fletcher, Michael Carrick, atau Owen Hargreaves. Kepercayaan mulai didapatkan Anderson. Sejak bergabung dua musim lalu, Anderson sudah bermain 76 kali, meski belum pernah mencetak gol di partai resmi. Setidaknya gol tendangan bebas ke gawang Boca Juniors pada Audi Cup akhir Juli lalu membuat kepercayaan dirinya kian bertambah.

Prakiraan Susunan Pemain:
(4-4-2) Edwin van der Sar; Rafael da Silva, Patrice Evra, Nemanja Vidic, Rio Ferdinand; Darren Fletcher, Anderson, Luis Valencia, Nani; Wayne Rooney, Dimitar Berbatov.

Pemain Lainnya:
Ben Foster (k), Tomasz Kuszczak (k), Gary Neville (b), John O'Shea (b), Wes Brown (b), Fabio da Silva (b), Jonny Evans (b), Paul Scholes (m), Owen Hargreaves (m), Michael Carrick (m), Ryan Giggs (m), Zoran Tosic (m), Park Ji-sung (m), Darron Gibson (m), Gabriel Obertan (m), Danny Welbeck (s), Federico Macheda (s), Michael Owen (s).

Nama Pelatih:
Sir Alex Ferguson

Kegiatan Transfer: (hingga 17 Agustus 2009)
Masuk: Michael Owen (dari Newcastle United), Mame Biram Diouf (Molde FK), Gabriel Obertan (Girondins Bordeaux), Luis Valencia (Wigan Athletic), Adem Ljajic (Partizan Belgrade).
Keluar: Richard Eckersley (ke FC Burnley), Cristiano Ronaldo (Manchester United), Fraizer Campbell (Sunderland), Manucho (Real Valladolid), Lee Martin (Ipswich Town), Mame Biram Diouf (Molde FK), Daniel Drinkwater (Huddersfield Town), Tom Heaton (Queens Park Rangers), Danny Simpson (Newcastle United), Rodrigo Possebon (Sporting Braga).

Jadwal Tim: Klik di sini

Prediksi Musim 2009/10:
United menghadapi tantangan sulit dalam mempertahankan gelar liga musim ini. Tak bisa dipungkiri, kehilangan Cristiano Ronaldo seperti melenyapkan setengah kekuatan United. Harus ditunggu improvisasi Sir Alex Ferguson untuk mengatasi kendala ini.

Catatan Prestasi
Catatan Prestasi: Tiga kali juara Liga Champions (1967/68, 1998/99, 2007/08), Juara Piala Winners (1990/91), Juara Piala Super Eropa (1990/91), Dua kali juara Interkontinental/Piala Dunia Antar Klub (1999, 2008), 18 kali juara Liga Primer (plus Divisi Satu lama) (1907/08, 1910/11, 1951/52, 1955/56, 1956/57, 1964/65, 1966/67, 1992/93, 1993/94, 1995/96, 1996/97, 1998/99, 1999/2000, 2000/01, 2002/03, 2006/07, 2007/08, 2008/09), 11 kali juara Piala FA (1908/09, 1947/48, 1962/63, 1976/77, 1982/83, 1984/85, 1989/90, 1993/94, 1995/96, 1998/99, 2003/04), Tiga kali juara Piala Liga (1991/92, 2005/06, 2008/09), 17 kali juara Community Shield (1908, 1911, 1952, 1956, 1957, 1965 (bersama), 1967 (bersama), 1977 (bersama), 1983, 1990 (bersama), 1993, 1994, 1996, 1997, 2003, 2007, 2008), Dua kali juara Divisi Dua (lama) (1935/36, 1974/75).

liverpool

Berdiri: 1892
Alamat: Anfield Road, Liverpool L4 0TH England
Telepon: 0151.26.32.361
Faksimili: 0151.26.08.813
Alamat E-mail: customercontact@liverpoolfc.tv
Laman Resmi: http://www.liverpoolfc.tv
Ketua: Tom Hicks/George Gillett
Stadion: Anfield
Sejarah

Salah satu klub tersukses di Inggris Raya. Didirikan pada 1892 akibat perseteruan John Holding dengan Everton FC, Liverpool menjelma kekuatan serius di kompetisi sepakbola Inggris. Klub sempat diberi nama Everton FC and Athletic Grounds, Ltd., atau diringkas Everton Athletic, namun FA menolak mengakui dua tim bernama Everton. Houlding pun akhirnya memilih nama Liverpool FC.

Tak butuh lama bagi Liverpool untuk mencicipi gelar di liga. Pada 1900/01, Liverpool sukses menjuarai Divisi Satu dan mengulanginya lagi lima tahun kemudian. Final Piala FA pertama dilakukan pada 1914, meski mereka dikalahkan Burnley 1-0. Liverpool sempat terseok-seok sebelum Bill Shankly datang sebagai manajer pada 1959. Shankly membenahi tim secara besar-besaran dan menggunakan sebuah ruangan bernama The Boot Room untuk menggelar rapat pelatih.

Kejayaan Liverpool bersama Shankly dilanjutkan Bob Paisley, yang antara lain sukses membawa Reds merengkuh trofi Eropa pertama. Pada 1972/73, Liverpool menyabet Piala UEFA dan menyusul Piala Champions empat tahun berikutnya. Periode keemasan Liverpool pun dimulai. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden Heysel dan Hillsborough pada 1980-an. Kedua insiden mengerikan tersebut memakan korban nyawa penonton sepakbola dan masih terus dikenang hingga saat ini. Kali terakhir Liverpool menjuarai liga adalah musim 1989/90 dan sudah terlalu lama mereka menunggu untuk mencicipi sukses pertama di era Liga Primer.

Posisi Akhir Musim 2008/09: Ke-2

Market Value: €306.800.000

Tahun Pertama Masuk Divisi Teratas: 1894/95

Jumlah Musim Di Divisi Teratas: 95

Nama Stadion: Anfield (45.362 penonton)

Tiga Pemain Bintang:
Steven Gerrard
Inspirasi sang kapten tak tergantikan. Liverpool kerap kebingungan memecah pertahanan lawan ketika Gerrard tidak bermain. Di satu sisi, ketergantungan ini menimbulkan efek negatif. Apapun, kehadiran Gerrard bagi Liverpool sudah menjadi setengah kekuatan klub Merseyside Merah.

Fernando Torres
Gol demi gol dari kaki maupun kepala Torres selalu dirindukan fans Anfield. Asal jangan cedera panjang, Torres mampu meraih prestasi lebih baik daripada musim debutnya. Saat baru didatangkan dari Atletico Madrid dua musim lalu, Torres mudah beradaptasi dengan sepakbola Inggris dan sukses memborong 24 gol. Setelah kian lama tinggal di Anfield, seharusnya rekor itu jadi lebih baik musim ini.

Dirk Kuyt
Etos kerja dan determinasi Kuyt adalah teladan bagi rekan-rekan setimnya. Sempat tergeser pasca-kedatangan Torres, Kuyt tidak patah semangat. Buktinya, Rafa Benitez mempercayakan satu posisi di tim inti untuk penyerang internasional Belanda ini, meski bukan posisi favoritnya. Kerja keras Kuyt turut menentukan arah prestasi yang akan diukir Liverpool musim ini.

Prakiraan Susunan Pemain:
(4-4-1-1) Pepe Reina; Glen Johnson, Fabio Aurelio, Jamie Carragher, Martin Skrtel; Javier Mascherano, Lucas Leiva, Albert Riera, Dirk Kuyt; Steven Gerrard, Fernando Torres.

Pemain Lainnya:
Diego Cavalieri (k), Martin Agger (b), Philipp Degen (b) Emiliano Insua (b), Andrea Dossena (b), Alberto Aquilani (m), Youssi Benayoun (m), Nabil el Zhar (m), Jay Spearing (m), Ryan Babel (s), Andrey Voronin (s), David N'Gog (s).

Nama Pelatih:
Rafael Benitez

Kegiatan Transfer: (hingga 14 Agustus 2009)
Masuk: Glen Johnson (dari Portsmouth), Alberto Aquilani (AS Roma), Andrey Voronin (Hertha Berlin).
Keluar: Sami Hyypia (ke Bayer Leverkusen), Godwin Antwi Birago (MKE Ankaragucu), Jermaine Pennant (Real Zaragoza), Miki Roque (Real Betis B), Adam Hammill (Barnsley), Alvaro Arbeloa (Real Madrid), Sebastian Leto (Panathinaikos), Xabi Alonso (Real Madrid), Ryan Flynn (Falkirk).

Jadwal Tim: Klik di sini

Prediksi Musim 2009/10:
Tanpa transfer yang berarti dan terus mengandalkan kekuatan pada Steven Gerrard dan Fernando Torres, sulit bagi Rafa Benitez untuk mengulangi catatan musim lalu. Liverpool butuh inspirasi hebat untuk kembali menguasai tampuk pimpinan klasemen. Masih akan bertengger di empat besar, tapi sepertinya gagal mempertahankan peringkat kedua klasemen akhir.

Catatan Prestasi
Catatan Prestasi: Lima kali juara Liga Champions (1976/77, 1977/78, 1980/81, 1983/84, 2004/05), Tiga kali juara Piala UEFA (1972/73, 1975/76, 2000/01), Tiga kali juara Piala Super Eropa (1977, 2001, 2005), 18 kali juara Liga Primer (ditambah Divisi Satu lama) (1900/01, 1905/06, 1921/22, 1922/23, 1946/47, 1963/64, 1965/66, 1972/73, 1975/76, 1976/77, 1978/79, 1979/80, 1981/82, 1982/83, 1983/84, 1985/86, 1987/88, 1989/90)

sejarah as roma

Sejarah

Associazione Sportiva Roma didirikan pada tahun 1927 oleh Italo Foschi. Klub ini merupakan hasil merger tiga klub Roma yang telah berdiri sebelumnya, yaitu Roman, Alba-Audace dan Fortitudo.

Merger tiga klub tersebut merupakan inisiatif diktator fasis terkenal Italia, Benito Mussolini. Tujuannya adalah membentuk klub yang kuat dari ibukota yang bisa mengakhiri dominasi klub-klub utara Italia saat itu.

Di tahun pertamanya sebagai klub profesional, AS Roma menjadikan Motovelodromo Appio sebagai stadion kandang mereka sebelum pindah di Campo Testaccio yang mulai dibuka pada November 1929.

AS Roma juga identik dengan warna merah marun dan kuning keemasan, yang mewakili warna tradisional dari kota itu sendiri. Warna itu sendiri diambil dari salah satu dari tiga klub merger, yaitu Roman Football Club.

Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 6

Market Value: 247,750,000 euro

Tahun pertama masuk Serie A: 1929

Jumlah musim di Serie A: 77 musim

Nama Stadion: Olympico, Roma (Kapasitas: 72,700)

Pemain Bintang:
- Francesco Totti
Usianya memang tak lagi muda, tapi kemampuannya tetap nomor satu. Totti memiliki karisma sebagai pemimpin, tendangan keras dan terukur sebagai striker dan umpan akurat sebagai seorang playmaker.

- Danielle De Rossi
Bertindak sebagai pemain jangkar lini tengah Roma. Dia termasuk pemain pilar yang bisa menentukan sukses Roma meraih kemenangan atau tidak, terutama lewat kontribusinya dari lini tengah.

- Mirko Vucinic
Menjadi tandem Totti di lini depan, namun tugasnya lebih kepada penuntas serangan. Sebagai goalgetter, Vucinic sejauh ini menjalankan tugasnya dengan sangat baik.

Formasi Tim:
4-4-2: Doni, John Arne Riise, Juan, Philippe Mexes, Marco Motta, David Pizarro, Daniele De Rossi, Matteo Brighi, Rodrigo Taddei, Francesco Totti, Mirko Vucinic

Pemain Cadangan:
Pietro Pipolo, Artur (K), Nicolas Burdisso, Marco Andreolli, Max Tonetto, Marco Cassetti, Cicinho (B), Ricardo Faty, Mauro Esposito, Simone Perrotta, Alessio Cerci (T), Julio Baptista, Stefano Okaka Chuka, Jeremy Menez (D)

Nama Pelatih:
Luciano Spalletti

Kegiatan Transfer:
Masuk: Andreolli (d, Sassuolo), Antunes (d, Lecce), Cerci (f, Atalanta), Faty (m, Nantes), Okaka (f, Brescia), M Esposito (f, Chievo), Barusso (m, Siena), Guberti (m, Bari), Burdisso (d, Inter)

Keluar: Diamoutene (d, Lecce), Panucci (d, free agent), Filipe (m, Siena), Montella (f, retired), Aquilani (m, Liverpool), Rosi (d, Siena)

Jadwal Tim:
Klik di sini

Prediksi musim 2009/10:
Dengan komposisi skuad yang nyaris sama, Roma memiliki kesempatan yang cukup besar untuk bisa bersaing merebut scudetto, meski peluang untuk mendapatkannya cukup kecil ketimbang Milan, Inter dan Juventus. Roma memiliki potensi masuk ke zona Champions.

Catatan Prestasi
3 kali juara Serie A (1941/42, 1982/83, 2000/01)
9 kali juara Coppa Italia (1963/64, 1968/69, 1979/80, 1980/81, 1983/84, 1985/86, 1990/91, 2006/07, 2007/08)
2 kali juara SuperCoppa Italia (2001, 2007)
1 kali Juara Serie B (1951/52)