Minggu, 19 Desember 2010

yogyakarta

Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja

Returning to your city, there is an emptiness touched with longing
Still as it was before, every corner greets me as a friend, full with 10,000 meanings
I’m swept away with nostalgia, all the moments we often passed the time
enjoying together the atmosphere of Jogya

Di persimpangan, langkahku terhenti
Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera, orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, di tengah deru kotamu

At the crossroads, my steps stop
Lots of sidewalk sellers offer their special appetizing dishes, people sit cross-legged
Street musicians start to do their show, accompanying my sorrow at losing you
moaning by myself, in the midst of the noise of your city

(Walau kini kau t’lah tiada tak kembali) Oh…
(Namun kotamu hadirkan senyummu abadi)
(Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi)
(Bila hati mulai sepi tanpa terobati) Oh… Tak terobati

(Although now you are not here, won’t return) Oh…
(Nonetheless your city presents your smile for eternity)
(Permit me to always return again)
(When my heart begins to be lonely (When my heart begins to be lonely and cannot be healed) Oh… not healed

Musisi jalanan mulai beraksi, oh…
Merintih sendiri, di tengah deru, hey…

The street musicians start up, oh…
Moaning alone, in the midst of the noise, hey…
Walau kini kau t’lah tiada tak kembali

Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi (untuk s’lalu pulang lagi)
Bila hati mulai sepi tanpa terobati, oh… Although now you’re not here, not coming back

But your city presents your smile forever
Permit me to always come back again (to always come back again)
When the heart begins to be lonely, cannot be healed, oh...

Jumat, 10 Desember 2010

putus saja

Dan terulang lagi kau sakiti aku yang tlah percaya (percaya)
Dan akhirnya kini hatiku tak ada sedikit pun rasa (yang tersisa)
Daripada lama-lama ku jadi gila (ja ja ja jadi gila)
Baiknya cepat-cepat berpisah

Janganlah kau salah aku bukan putus asa
Tapi ingin putus saja karena tak cinta
Sudah tak bisa denganmu

Tak cuma sekali sering kita putus cuma sehari (terus kembali)
Berkali kau janji mau berubah malah semakin parah (bikin marah)
Daripada lama-lama ku jadi gila (jadi gila)
Baiknya cepat-cepat berpisah

Janganlah kau salah aku bukan putus asa
Tapi ingin putus saja karena tak cinta

Sudah tak bisa denganmu

Janganlah kau salah aku bukan putus asa
Tapi ingin putus saja karena tak cinta
Sudah tak bisa denganmu

Bukan putus asa, cuma ingin putus saja
Ingin putus saja

Janganlah kau salah aku bukan putus asa
Tapi ingin putus saja karena tak cinta
Sudah tak bisa denganmu

Janganlah kau salah aku bukan putus asa
Tapi ingin putus saja karena tak cinta
Sudah tak bisa denganmu

http://musiklib.org/Gamaliel_Audrey_Cantika-Ingin_Putus_Saja-Lirik_Lagu.htm